Menteri Hukum dan HAM Yasonna Laoly memberikan arahan pada pembukaan latihan dasar CPNS Kementerian Hukum dan HAM, di kantor Kementerian Hukum dan HAM, Rabu (25/04).
JAKARTA - Menteri Hukum dan HAM Yasonna Laoly mengingatkan para Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) di lingkungan kerja Kementerian Hukum dan HAM untuk tidak melakukan praktek pungutan liar (pungli). Praktek pungli yang terjadi di unit pelayanan khususnya Kementerian Hukum dan HAM masih kerap terjadi. Untuk itu sebagai pegawai yang dianggap dapat membawa perubahan, Menteri Yasona ingin CPNS memiliki integritas dan memperbaiki hal yang dianggap menyimpang.
“Saya ingatkan jangan coba-coba narkoba, jangan pernah melakukan pungutan liar, jaga disiplin. Atau jika saudara melakukan hal-hal tersebut maka masa depan kalian akan hancur,” ujarnya dalam kegiatan pembukaan latihan dasar CPNS Kementerian Hukum dan HAM, di kantor Kementerian Hukum dan HAM, Rabu (25/04).
Disampaikan, bahwa latsar yang diselenggarakan pihaknya merupakan upaya peningkatan kompetensi dasar bagi para CPNS. Karena memang seiring perkembangan zaman dan tantangan kedepan, negara membutuhkan Aparatur Sipil Negara (ASN) yang memiliki kemampuan, integritas, bersih, serta hospitality.
Menurutnya yang tidak kalah penting untuk dilakukan para CPNS adalah menjadi ASN yang kepo, yang memiliki rasa ingin tahu, seperti apa yang disampaikan Presiden RI Joko Widodo. Dengan sikap ingin tahu, ASN dapat mengetahui banyak hal yng sebelumnya tidak diketahui. Dengan rasa ingin tahu, ASN juga dapat mengetahui apa yang dapat dilakukan untuk bangsa, apa yang dapat dilakukan untuk masyarakat, kemudian inovasi apa yang dapat dibuat untuk memberi kemudahan.
“ASN harus kepo artinya mau mempertanyakan, karena ilmu berkembang karena mau bertanya. Kalau dunia berheti bertanya maka pengetahuan juga berhenti,” ujarnya.
Sementara itu, Deputi Bidang SDM Aparatur Kementerian PANRB Setiawan Wangsaatmaja menyampaikan jika sesuai dengan pesan Menteri PANRB Asman Abnur, para CPNS Kementerian Hukum dan HAM diharapkan menjadi penambah kekuatan dalam memberikan layanan secara optimal. Karena memang diakui seleksi CPNS saat ini sudah sangat ketat, dan hanya orang pilihan yang dapat lolos menjadi CPNS.
“Presiden dalam acara Presidential Lecture beberapa waktu lalu menyampaikan bahwa anak anak ini pilihan terbaik dari yang terbaik, oleh karena itu jangan disia-siakan kesempatan ini, karena ini amanah yang diberikan negara oleh kalin semua,” katanya.
Lebih lanjut dirinya pun mengatakan demi mewujudkan visi menghadirkan birokrasi berkelas dunia, ASN perlu memiliki integritas dalam menjalani perkerjaan sebagai pelayan masyarakat. Kemudian perlu adanya rasa nasionalisme, serta berwawasan global, dapat berbahasa asing, networking, dan yang tidak kalah penting adalah rasa hospitality dan enterpreunership. Jika hal-hal tersebut dimiliki, maka dapat dipastikan ASN dapat membawa perubahan bagi negara. (byu/HUMAS MENPANRB)