Menteri PANRB Abdullah Azwar Anas saat meninjau pelaksanaan Seleksi Kompetensi PPPK di Kota Bengkulu, Jumat (17/03).
BENGKULU – Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (PANRB) Abdullah Azwar Anas meninjau pelaksanaan Seleksi Kompetensi Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK) Tenaga Teknis Tahun Anggaran 2022, di titik lokasi UPT Badan Kepegawaian Negara (BKN) Bengkulu, Kota Bengkulu, Jumat (17/03).
Seleksi Kompetensi PPPK Tenaga Teknis T.A 2022 di UPT BKN Bengkulu dilaksanakan sebanyak dua sesi dengan total 139 peserta. Rangkaian seleksi kompetensi PPPK Tenaga Teknis dimulai dengan registrasi dan pemberian PIN peserta, penitipan barang, body checking, masuk ruang tunggu steril, perpindahan peserta dari ruang steril ke ruang ujian, dan kemudian pelaksanaan seleksi kompetensi dengan Computer Assisted Test (CAT).
Menteri Anas mengecek ruang ujian tempat pelaksanaan seleksi yang digelar dengan CAT. Sarana prasarana pendukung demi kemudahan dan kenyamanan peserta tes pun turut ditinjau mulai dari toilet, ruang transit, tempat penitipan barang, hingga tempat pendamping peserta.
“Teman-teman non-ASN yang mengikuti tes selama ini telah banyak berkontribusi untuk negara. Sebagai bentuk terima kasih pemerintah maka semua pelaksanaan tes, tempatnya, fasilitasnya harus nyaman,” ujarnya.
Pada kesempatan tersebut Menteri Anas memberikan semangat serta mendoakan para peserta diberi kelancaran dalam menjalankan rangkaian tes. Ia juga mengimbau peserta seleksi dan masyarakat agar tidak mudah percaya terhadap oknum yang menjanjikan kelulusan menjadi aparatur sipil negara (ASN), baik Pegawai negeri Sipil (PNS) maupun PPPK.
Dikatakan, seluruh tahapan mulai dari pendaftaran, pelaksanaan seleksi dengan CAT, hingga penentuan kelulusan sudah terintegrasi dan terkomputerisasi untuk menutup celah kecurangan dan praktik calo.
“Saya ingin ingatkan untuk teman-teman di seluruh Indonesia untuk tidak percaya dengan calo. Jangan percaya kepada siapapun yang janji meloloskan PPPK karena mekanisme dan sistemnya sudah baku,” ujarnya.
Dalam setiap tahapan seleksi CASN, pemerintah melakukan berbagai upaya untuk menutup celah kecurangan. Upaya ini tentunya perlu upaya bersama demi terwujudnya ASN profesional dan berkelas dunia. Termasuk dukungan dari ASN sendiri. Ia mengingatkan kepada ASN untuk bersama-sama mencegah dan menghentikan praktik-praktik kecurangan dan praktik-praktik koruptif lainnya yang kerap muncul ketika pengadaan CASN digelar.
“Kami sudah wanti-wanti siapapun yang melakukan pelanggaran terkait dengan ini akan ditindak dengan tegas. Dan kita sudah libatkan dari awal tim dari Polri agar masyarakat jangan sampai tergiur oleh oknum-oknum yang menjanjikan kelulusan, apalagi sampai meminta sejumlah uang,” pungkas Anas. (del/HUMAS MENPANRB)