Menteri PANRB Abdullah Azwar Anas (ke dua dari kiri) usai berdiskusi dengan Profesor Takada Hirofumi (paling kanan) National Graduate Institute for Policy Studies (GRIPS), Tokyo, Jumat (01/12).
TOKYO – Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (PANRB) Abdullah Azwar Anas berdiskusi dengan Profesor Takada Hirofumi yang merupakan guru besar bidang pemerintahan daerah National Graduate Institute for Policy Studies (GRIPS) Jepang. GRIPS yang penelitiannya berlokasi di Minato, Tokyo ini dikenal sebagai sekolah pascasarjana kebijakan publik dengan fokus utama penelitian GRIPS adalah tentang studi kebijakan.
“Pertemuan sore ini saya harapkan dapat memiliki potensi besar untuk bertukar pemikiran dan berdiskusi untuk memajukan tata kelola pemerintahan di Indonesia, terutama dalam hal transformasi SDM Aparatur,” ungkap Menteri Anas, di GRIPS, Tokyo, Jumat (01/12).
Menteri Anas menekankan pentingnya kolaborasi lintas sektor dalam upaya transformasi aparatur sipil negara atau ASN. Keterlibatan pemerintah, akademisi, dan praktisi adalah landasan yang kuat untuk mewujudkan perubahan positif.
“Kita semua memiliki tanggung jawab untuk memastikan bahwa kebijakan publik yang dihasilkan tidak hanya berlandaskan pada pengetahuan ilmiah terkini, tetapi juga berdampak dan bermanfaat bagi masyarakat,” ungkap Anas.
Menteri Anas menekankan, transformasi ASN di Indonesia tertuang dalam Undang-Undang No. 20/2023 tentang ASN. Dengan SDM yang mumpuni, masa depan tata Kelola pemerintahan berubah dari paradigma pemerintah mengatur masyarakat, menjadi pemerintah bekerja bersama masyarakat.
“Faktor penggeraknya adalah penyelenggaraan pemerintah yang beriorentasi data, akselerasi transformasi digital, dan peningkatan kompetensi SDM digital menuju SDM yang berdaya saing tinggi,” jelas Anas.
Pertemuan delegsasi Kementerian PANRB dengan akademisi dari negeri matahari terbit ini bisa menjadi wadah yang produktif untuk menghasilkan gagasan inovatif dan solusi konkret.
Prof. Takada Hirofumi menyambut baik kedatangan Menteri Anas beserta delegasi Kementerian PANRB. Ia melihat adanya titik temu antara pengembangan SDM di Indonesia dan Jepang. “Kami tertarik ingin melanjutkan diskusi terkait transformasi pegawai pemerintah bersama Kementerian PANRB,” ungkap Prof. Takada yang menjabat sebagai Vice President GRIPS ini. (don/HUMAS MENPANRB)