Menteri PANRB Abdullah Azwar Anas dalam acara Sapa Mahasiswa Universitas Bengkulu, di Kota Bengkulu, Kamis (16/03).
BENGKULU – Mahasiswa sebagai salah satu komponen civitas akademika di perguruan tinggi bisa menjadi penggerak dalam pelaksanaan Reformasi Birokrasi Berdampak di Provinsi Bengkulu. Hal ini tentu sejalan dengan salah satu Tri Dharma perguruan tinggi, yaitu pengabdian kepada masyarakat.
"Kita mendorong agar kampus menjadi lokomotif bagi pergerakan untuk meningkatkan kesejahteraan di Bengkulu," tutur Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (PANRB) Abdullah Azwar Anas dalam acara Sapa Mahasiswa Universitas Bengkulu, di Kota Bengkulu, Kamis (16/03).
Mantan Bupati Banyuwangi ini menguraikan, pemerintah saat ini sedang gencar dalam akselerasi pelaksanaan reformasi birokrasi (RB) Tematik. RB tematik salah satunya fokus pada peningkatan ekonomi rakyat, di antaranya tematik penanganan pengentasan kemiskinan, peningkatan investasi, pengendalian inflasi, dan belanja produk dalam negeri. "Perguruan tinggi kita dorong untuk menjadi mitra strategis dalam pelaksanaan RB Tematik ini," tuturnya.
RB Tematik juga berfokus pada Digitalisasi Administrasi Pemerintahan. Hal ini bertujuan agar terciptanya birokrasi tangkas dan pelayanan publik berbasis digital untuk memudahkan rakyat, berbasis struktur digital, budaya digital dan kompetensi digital pada birokrasi. Melalui peran serta mahasiswa sebagai generasi yang akrab dengan teknologi, pemerintah dapat melibatkan mahasiswa dalam berbagai kegiatan seperti Forum Konsultasi Publik, untuk menyerap aspirasi kritis dalam pengimplementasian RB yang berdampak.
Anas menilai digitalisasi menjadi keniscayaan baik bagi pemerintah maupun perguruan tinggi. Menurutnya, dengan adanya digitalisasi maka keluhan masyarakat atas berbagai pelayanan publik pun akan teratasi. "Perguruan tinggi pun tentunya harus mengintegrasikan sistem layanan akademik sehingga mahasiswa bisa mendapat layanan yang baik," ujarnya.
Sejalan untuk mendukung program prioritas pemerintah juga, Anas mengajak mahasiswa untuk adaptif terhadap teknologi dan digitalisasi. "Teman-teman bersaing dengan mesin. Kedepan bukan hanya nilai saja, tapi juga kompetensi termasuk literasi digital," tambahnya.
Keberhasilan suatu negara bisa dilihat dari kualitas bangsanya. Para pelajar/mahasiswa sebagai generasi penerus bangsa memiliki peran yang besar sebagai agen-agen perubahan di lingkungannya. "Saya yakin bahwa para mahasiswa yang hadir pada kesempatan ini bukan hanya untuk nilai akademik, tetapi juga ingin memotret kondisi birokrasi pemerintahan dalam rangka meningkatkan kompetensi diri," pungkasnya. (del/HUMAS MENPANRB)