Pin It

20221208 Menteri PANRB Apresiasi Pemprov Jatim Pacu Inovasi hingga Tingkat DesaMenteri PANRB Abdullah Azwar Anas saat memberikan sambutan pada acara Festival Inovasi Desa Jawa Timur Tahun 2022, di Alun-alun Kabupaten Madiun, Rabu (07/12)

 

JAKARTA – Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (PANRB) Abdullah Azwar Anas mengapresiasi terobosan Pemprov Jawa Timur dalam membudayakan inovasi pelayanan publik di seluruh lingkup pemerintahan, bahkan hingga ke tingkat desa. Inovasi di tingkat desa disebut Anas sebagai faktor kunci dalam mengakselerasi kualitas pelayanan publik, yang ujungnya adalah peningkatan kesejahteraan masyarakat.

“Kemarin itu saya ke Madiun, Jawa Timur. Di sana ada Festival Inovasi Desa Jawa Timur yang digelar Pemprov Jatim. Ini program yang luar biasa dari Bu Khofifah (Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa) untuk menstimulasi tumbuhnya budaya inovasi hingga di tingkat desa,” ujar Anas, Kamis (08/12).

Ia mengapreasi diselenggarakannya acara ini karena dapat dijadikan kesempatan untuk mengenalkan inovasi dari pemerintah tingkat desa. “Saya sangat mengapresiasi Festival Inovasi Desa Jawa Timur 2022. Kegiatan ini sekaligus untuk ajang promosi inovasi pemerintah desa di Jatim kepada masyarakat luas, termasuk ajang simulasi, berbagi pengalaman, dan pengetahuan terkait inovasi sehingga terjadi pemerataan dan pengembangan inovasi desa se-Jatim," imbuh Anas. 

Menurut Anas, inovasi adalah kunci untuk mengakselerasi kemajuan daerah. “Sering disebut bahwa inovasi adalah jalan terpendek mencapai target kinerja. Kalau pakai cara biasa-bisa saja, bisa lama capai target. Maka perlu inovasi. Dan inilah yang dilakukan Jatim, di mana provinsi ini termasuk yang terdepan dalam berinovasi,” ujar mantan kepala Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah (LKPP) tersebut.

20221208 Menteri PANRB Apresiasi Pemprov Jatim Pacu Inovasi hingga Tingkat Desa 4

Berkat inovasi, sejumlah kemajuan Jatim diapresiasi oleh Anas. “Inovasi yang membumi hingga ke tingkat desa, tadi saya dilapori, bahwa di Jawa Timur sudah tidak ada lagi status desa tertinggal. Jawa Timur juga memiliki desa mandiri lebih dari 1.400 desa,” ujar Anas.

Menteri Anas juga mengapresiasi komitmen dan kerja keras para pimpinan beserta seluruh seluruh OPD di Pemerintah Provinsi Jawa Timur yang telah aktif berinovasi dalam memberikan pelayanan terbaik kepada masyarakat. Di Jatim juga ada Kompetisi Inovasi Pelayanan Publik (Kovablik), yang menurut Anas merupakan strategi tepat karena memenuhi tiga aspek strategi inovasi, yaitu penciptaan inovasi, pengembangan inovasi, dan pelembagaan inovasi.

“Kovablik mendorong semua unit kerja di Jatim menciptakan inovasi. Lalu ada forum sharing inovasi, sehingga bisa memicu pengembangan inovasi termasuk lewat replikasi. Dari sana kemudian tercipta pelembagaan inovasi dengan payung hukum dan dukungan sumber daya yang baik,” beber mantan Bupati Banyuwangi tersebut.

Melihat tuntutan zaman yang semakin berkembang, Anas mengingatkan untuk tidak berpuas diri namun terus menjadi pemicu semangat melayani dan mengembangkan inovasi. “Tentu ke depan menjadi tantangan bagi kita semua untuk terus meningkatkan kinerja, tidak boleh berpuas diri, karena pelayanan publik adalah sesuatu yang dinamis mengikuti perkembangan zaman dan tuntutan masyarakat," imbuhnya.

Sementara itu, Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa mengatakan, dengan inovasi pelayanan publik, Khofifah berharap birokrasi semakin efektif, efisien, dan semakin meningkatkan kepercayaan publik. "Kompetisi Inovasi Pelayanan Publik merupakan salah satu upaya mencari best practice dari berbagai kabupaten/kota. Kemudian, referensi dari berbagai inovasi kabupaten/kota akan terus dilakukan pendalaman secara detail agar direplikasi di tempat-tempat lain," ujarnya. (HUMAS MENPANRB)