Pin It

20250823 MENTERI Orientasi Mahasiswa Baru Program Doktor dan Magister Universitas Brawijaya Kampus Jakarta 4

Menteri PANRB Rini Widyantini saat menjadi Keynote Speaker dalam kegiatan Orientasi Pendidikan bagi Mahasiswa Baru Program Doktor dan Magister PSDKU Universitas Brawijaya Kampus Jakarta TA 2025 / 2025, di Jakarta, Sabtu (23/08/2025).

JAKARTA – Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (PANRB) Rini Widyantini menyampaikan bahwa perguruan tinggi berperan penting dalam proses manajemen talenta agar mampu melahirkan individu yang dapat menjawab dinamika nasional maupun global. Sebab melalui manajemen talenta, negara bisa memilih, mengembangkan, dan menempatkan SDM terbaik di posisi yang tepat.

“Inilah inti dari manajemen talenta, memastikan sejak awal kita mendapatkan orang yang tepat, pada posisi yang tepat. Dan di sinilah kontribusi Bapak/Ibu sekalian menjadi penting untuk mendorong agar kebijakan publik, termasuk rekrutmen ASN, selalu berbasis evidence dan analisis yang mendalam,” ujarnya saat menjadi Keynote Speaker dalam kegiatan Orientasi Pendidikan bagi Mahasiswa Baru Program Doktor dan Magister PSDKU Universitas Brawijaya Kampus Jakarta TA 2025 / 2025, di Jakarta, Sabtu (23/08/2025).

Dalam kegiatan dengan topik ‘Insight Arah Kebijakan Pengembangan SDM (Talenta) Indonesia Menuju Indonesia Emas 2045’, Menteri Rini mengatakan jika Indonesia berada di puncak bonus demografi, dengan 68 persen penduduk usia produktif. Oleh karena itu manajemen talenta berperan, menjadi jembatan agar peluang demografi benar-benar berubah menjadi peningkatan produktivitas.

Selain itu manajemen talenta bagi ASN menjadi kunci untuk membangun birokrasi yang profesional, adaptif, dan inovatif. Dengan manajemen talenta, pihanya bisa memastikan ASN terbaik bisa muncul, berkembang, dan ditempatkan sesuai dengan kompetensinya.

20250823 MENTERI Orientasi Mahasiswa Baru Program Doktor dan Magister Universitas Brawijaya Kampus Jakarta 2

Menurutnya transformasi manajemen ASN yang dilakukan harus diwujudkan dalam praktik pengelolaan talenta di setiap instansi. Dalam manajemen talenta, pengembangan karier ASN tidak lagi ditentukan secara administratif, tetapi berdasarkan pertimbangan yang jelas—kualifikasi, kompetensi, kinerja, integritas, serta potensi yang dimiliki.

Dari sinilah lahir konsep mobilitas talenta, yakni penempatan dan pergerakan ASN yang dirancang untuk mendukung prioritas nasional, menjawab kebutuhan strategis instansi, dan mengoptimalkan keahlian kritis yang dimiliki aparatur. Mobilitas ini bukan sekadar perpindahan pegawai, melainkan instrumen strategis untuk memastikan talenta terbaik hadir di tempat yang paling membutuhkan.

“Dalam ekosistem ini, akademisi berperan penting untuk mengisi ruang pembelajaran kolaboratif, menghadirkan kajian, inovasi, serta materi berbasis riset yang dapat memperkaya konten pembelajaran. Kolaborasi antara pemerintah, akademisi, dan ekosistem digital inilah yang akan mempercepat transformasi kompetensi ASN, sehingga lebih adaptif, relevan, dan siap menjawab tantangan birokrasi modern,” ucapnya.

20250823 MENTERI Orientasi Mahasiswa Baru Program Doktor dan Magister Universitas Brawijaya Kampus Jakarta 5

Disampaikan bahwa dalam upaya membangun birokrasi yang profesional dan berkelas dunia, manajemen talenta hadir bukan sekadar strategi, melainkan sebuah komitmen untuk memastikan setiap potensi terbaik ASN dapat berkembang, memberi manfaat, dan diwariskan bagi keberlanjutan bangsa.

Hal tersebut sejalan dengan arahan Bapak Presiden Prabowo Subianto yang tidak sekadar membangun program, melainkan sedang membangun peradaban baru yang dimulai dari pemenuhan kebutuhan dasar rakyat, yakni makanan yang menyehatkan, disambung dengan kesehatan warga, dilanjutkan oleh pendidikan pembebas kemiskinan, diperkuat oleh ekonomi rakyat, dan disempurnakan dengan rumah yang layak. Ini adalah wajah baru kehadiran negara untuk memajukan peradaban manusia Indonesia. (byu/HUMAS MENPANRB)