Kunjungan Kementerian PANRB melalui Kedeputian bidang Pelayanan Publik ke Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Mandalika, Lombok Tengah, Nusa Tenggara Barat, Selasa (04/08).
LOMBOK TENGAH – Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Mandalika, yang posisinya menghadap Samudra Hindia menampilkan pesona pantai dan bawah laut yang menakjubkan. Lokasi wisata yang terletak di Kab. Lombok Tengah itu, memiliki area seluas 1.169 hektare. Kekayaan alam yang dimiliki Mandalika diharapkan bisa memperbaiki ekonomi Indonesia usai pandemi Covid-19 mereda. Terlebih, Mandalika dipilih menjadi arena sirkuit Moto GP.
Segala perbaikan kualitas publik untuk akselerasi pemulihan ekonomi didukung oleh Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (PANRB), melalui Kedeputian bidang Pelayanan Publik. “Tahun 2021 adalah tahun pemulihan bagaimana mempercepat pemulihan ekonomi dan reformasi sosial melalui salah satu fokusnya pemulihan industri, pariwisata, dan investasi,” ungkap Deputi bidang Pelayanan Publik Kementerian PANRB Diah Natalisa, saat meninjau area Mandalika, Selasa (04/08).
Diah mengatakan, pemerintah daerah setempat bisa melakukan upaya perbaikan pelayanan publik. Misalnya, dengan pembinaan pelayanan, membangun Mal Pelayanan Publik (MPP), optimalisasi aplikasi Layanan Aspirasi dan Pengaduan Online Rakyat (LAPOR!), serta mendorong terciptanya inovasi pelayanan publik.
Diah sangat mengapresiasi dan mendukung penguatan di bidang pelayanan publik untuk membangun KEK Mandalika. "Kami dari Kementerian PANRB ingin mendukung sesuai arahan Bapak Presiden kaitannya dengan pelayanan publik, kami ingin memberi penguatan kepada Pemkab Lombok Tengah, Provinsi NTB, dan stakeholder terkait," ujar Diah.
Transformasi pelayanan publik juga masuk tujuh prioritas nasional dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2020-2024. Tujuh prioritas itu dimuat dalam Rencana Kerja Pemerintah tahun 2021 yang mengusung fokus mempercepat pemulihan ekonomi dan reformasi sosial.
Sekretaris Daerah Kab. Lombok Tengah Nursiah, mengatakan bahwa KEK Mandalika terus melakukan perbaikan dari sisi pelayanan perizinan. “KEK Mandalika saat ini membentuk satu unit pelayanan yang dijalankan DPMPTSP, untuk kebutuhan pelayanan yang berhubungan dengan perizinan lingkungan dengan investor," ujar Nursiah.
Sementara itu, terkait pembangunan sirkuit Moto GP, The Mandalika saat ini sedang dalam pembangunan tahap 1 yakni membangun infrastruktur, dan tahap 2, yakni pembangunan sirkuit. Sirkuit berkelas dunia itu menjadikan Lombok sebagai Top 10 Trip Advisor, yang akan menarik wisatawan mancanegara.
Kepala Divisi Operasional Indonesia Tourism Development Corporation (ITDC), Made Pariwijaya mengungkapkan, kawasan The Mandalika semakin menjadi primadona oleh investor. Hal tersebut berdampak dengan penyerapan tenaga kerja sejumlah 582 orang, dengan 69 persen berasal dari domisili NTB. "Saat ini ada 12 investor yang akan bekerja sama membangun kawasan ini. Kita perlu menjadi tuan rumah yang baik bagi wisatawan, baik dari keamanan, dan kebersihan," ungkap Made.
Made menyampaikan, sejumlah kementerian/lembaga mendukung pengembangan KEK Mandalika. Instansi pemerintah yang memberikan dukungan adalah Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat, Kementerian Kesehatan, Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, Kementerian Perhubungan, Badan Nasional Penanggulangan Bencana, Basarnas, Polda NTB, Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika, Pemprov NTB, serta Pemkab Lombok Tengah.
Selain bentang alam, Mandalika juga memiliki kearifan lokal dan budaya. Kata Mandalika berasal dari nama seorang tokoh legenda, yaitu Putri Mandalika. Dia dikenal dengan parasnya yang cantik. Dikisahkan, banyak yang ingin melamarnya. Sang Putri tidak ingin terjadi perpecahan dan dia menerima semua lamaran itu.
Sontak, seluruh tamu dalam acara lamaran tersebut kaget begitu mendengar perkataan Putri Mandalika. Tiba-tiba Sang Putri menjatuhkan dirinya ke laut dan hanyut dalam ombak. Banyak orang yang ingin menyelamatkannya, namun Putri Mandalika tidak ditemukan. Tak lama kemudian muncul binatang kecil serupa cacing, yang kemudian diberi nama nyale.
Kini, setiap tahunnya berkembang sebuah upacara adat Bau Nyale yang menjadi tradisi masyarakat Lombok. Warga mencari cacing laut yang dipercaya sebagai jelmaan Putri Mandalika. Tradisi ini dilaksanakan setahun sekali pada sekitar Bulan Februari hingga Maret. (don/HUMAS MENPANRB)