JAKARTA – Pemerintah Kota Mojokerto mengalami masalah terkait data sosial, ekonomi, data kesehatan masyarakat, serta data sumber daya manusia (SDM) yang belum valid dan belum terinventarisasi dengan baik. Namun, setelah beradaptasi dengan teknologi informasi (IT), Pemerintah Kota Mojokerto lebih mudah untuk menetapkan kebijakan secara komprehensif. Terobosan itu dinamakan inovasi Gayatri, yang menyatukan segala aspek bidang kesehatan, dapat terpenuhi dalam satu layanan aplikasi. Mulai dari antrean pemeriksaan rumah sakit, layanan pengingat jadwal kontrol pasien, hingga update terkait jumlah kasus Covid-19
“Aplikasi Gayatri merupakan upaya konkret Pemerintah Kota Mojokerto menjadi wadah peran serta aktif masyarakat, terlibat langsung dalam penetapan kebijakan pemerintah untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat melalui peningkatan kepedulian masyarakat, dan membuka wawasan terhadap manfaat teknologi informasi,” ujar Wali Kota Mojokerto Ika Puspitasari saat menjalani sesi Presentasi dan Wawancara Kompetisi Inovasi Pelayanan Publik (KIPP) Tahun 2020 secara daring belum lama ini.
Inovasi Gayatri yang dikembangkan oleh Dinas Kesehatan Kota Mojokerto tersebut, merupakan layanan berbasis kesehatan masyarakat dalam memenuhi kebutuhan tanpa perlu mendatangi puskesmas, klinik, atau rumah sakit. Terobosan ini bertujuan mengatasi permasalahan ekonomi, sosial, maupun kesehatan yang dapat digunakan untuk melaporkan hasil kegiatan pemberantasan sarang nyamuk (PSN) dan permasalahan yang ditemukan kader motivator kesehatan. Gayatri juga digunakan untuk mendeteksi dan melaporkan warga yang sakit namun tidak bisa berobat langsung ke puskesmas dengan mengisi formulir di aplikasi dan langsung ditanggapi tim kesehatan dari puskesmas untuk melakukan kunjungan rumah.
Bagi masyarakat, Gayatri bisa digunakan untuk antre periksa ke puskesmas secara daring atau online, dan cek status kesehatan anggota keluarga. Data kesehatan semua anggota keluarga terekam dalam fitur family folder, sehingga jika ada anggota keluarga yang memiliki riwayat penyakit dan harus kontrol, akan muncul pemberitahuan untuk periksa pada saat itu juga.
Dalam masa pandemi Covid-19 ini, Gayatri berperan penting untuk memantau kesehatan dan menghindari kontak langsung sehingga efektif memutus rantai penularan Covid-19. Pemantauannya dilakukan melalui aplikasi dengan sistem komunikasi dua arah antara tenaga kesehatan dengan orang dalam pemantauan (ODP), orang dalam risiko (ODR), orang tanpa gejala (OTG), dan pasien positif Covid-19 yang melakukan isolasi mandiri di rumah. Dengan teknologi geotagging, memudahkan pemerintah untuk melakukan tracing, tracking, finding, serta pemantauan Tim Posko Covid-19 Kelurahan sampai tingkat RT/RW.
Aplikasi Gayatri melibatkan peran aktif masyarakat mulai dari input data sasaran berbasis NIK dan KK, meningkatkan kepedulian masyarakat terhadap pemantauan kesehatan perseorangan, kesehatan keluarga melalui family folder. Pemantauan kesehatan lingkungan, pengawasan pelayanan kesehatan melalui pengaduan masyarakat, yang semuanya dapat diakses dengan mudah oleh masyarakat melalui Android, sehingga diharapkan berdampak pada peningkatan kepercayaan terhadap pelayanan kesehatan yang berkualitas, transparan, akuntabel, dan profesional.
Ita menjelaskan setelah diterapkan aplikasi Gayatri pada tahun 2018, data sasaran menjadi lebih valid dan terintegrasi dalam aplikasi Gayatri. Baginya, inovasi ini sangat membantu dalam pengelolaan manajemen bidang kesehatan, integrasi memudahkan evaluasi, analisis, intervensi real-time setiap saat dan tepat sasaran, optimalisasi sumber daya lebih baik secara manajemen data analisa, serta evaluasi dapat ditindak lanjuti sebagai data perencanaan dan penganggaran sehingga pembangunan bidang kesehatan lebih efektif dan efisien. (byu/HUMAS MENPANRB)