Ilustrasi juru ukur tanah
JAKARTA – Kementerian Agraria dan Tata Ruang (ATR)/ Badan Pertanahan Nasioal (BPN) merupakan salah satu dari 61 instansi pemerintah yang melakukan rekrutmen CPNS putaran kedua tahun 2017 ini. Formasi CPNS yang akan diterima pun terbilang cukup banyak, yakni 1.610 orang, meskipun hanya untuk empat jabatan.
Berdasarkan Pengumuman Pansel CPNS Kementerian ATR/BPN yang ditandatangani M. Noor Marzuki, hampir separuh atau sebanyak 800 formasi diantaranya untuk mengisi jabatan Petugas Ukur dengan latar belakang pendidikan D1 Pengukuran dan Pemetaan Kadasteral. Dari jumlah tersebut, 790 orang dialokasikan dari formasi umum, sementara 10 formasi untuk putra/putri Papua/Papua Barat.
Jabatan lain yang juga cukup banyak formasinya adalah Analis Permohonan Hak Tanah dan Pendaftaran Tanah sebanyak 553 formasi. Dari jumlah itu, 522 diantaranya untuk pelamar dengan latar belakang pendidikan Sarjana S1 Hukum, dan 31 dengan latar belakang pendidikan S2 Hukum/Kenotariatan.
Untuk formasi Surveyor Pemetaan, Kementerian ATR/BPN membuka 220 formasi untuk sarjana S1 Geodesi/Geografi (non pendidikan Planologi). Formasi lainnya untuk jabatan Analis Penetapan Hak Atas Tanah sebanyak 37 untuk sarjana S2 Hukum/Kenotariatan.
Dihubungi secara terpisah, Kepala Biro Organisasi dan Kepegawaian Kementerian ATR/BPN Gunawan Muhammad mengatakan, dari 1.610 formasi CPNS tahun 2017 ini, 161 formasi diantaranya bisa diisi dari lulusan cumlaude/dengan pujian. Jumlah itu dibagi untuk jabatan analisis permohnan hak tanah dan pendaftaran tanah dialokasikan 93 formasi, surveyor pemetaan 61 orang, serta Analisis Penetapan Hak Atas Tanah 7 orang.
Selain itu, pihaknya juga membuka peluang bagi pelamar dari disabilitas sebanyak 32 formasi. Dua formasi diantaranya untuk jabatan analis penetapan hak atas tanah, dan analis permohonan hak tanah dan pendaftaran tanah sebanyak 30 formasi. “Formasi untuk Putera-Puteri Papua dan Papua Barat kami buka 16 formasi, atau mendekati sepuluh persen. Dengan demikian, dari seluruh formasi tahun ini, jumlah formasi umum sebanyak 1.401,” ujarnya di Jakarta, Rabu (13/09).
Gunawan juga menjelaskan, kriteria untuk formasi umum, pelamar merupakan lulusan Perguruan Tinggi Negeri/Swasta terakreditasi minimal B yang ditetapkan oleh Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi. Bagi pelamar dengan kualifikasi S2, IPK minimal 3.00, S1 minimal 2,75, dan bagi yang masuk kualifikasi Diploma I, IPK minimal 2,50.
Untuk formasi cumlaude, harus dari Perguruan Tinggi Negeri/Swasta yang terakreditasi A dengan program studi terakreditasi A yang ditetapkan oleh Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi dan dibuktikan dengan keterangan lulus anmlaude/dengan pujian pada Ijazah atau transkrip nilai.
Formasi disabilitas, kriteria adalah pelamar yang menyandang disabilitas fisik yang mampu melaksanakan tugas mengetik, menganalisis dan berdiskusi. Pelamar merupakan lulusan PTN/Swasta dengan program studi terakreditasi minimal B yang ditetapkan oleh Badan Akreditasi Nasional Pergururan Tinggi, dengan IPK minimal 2,75.
Gunawan menambahkan, informasi selengkapnya dapat diunduh di selengkapnya dapat dilihat di http://www.bpn.go.id/Publikasi/Pengumuman/penerimaan-calon-pegawai-negeri-sipil-kementerian-agraria-dan-tata-ruangbadan-pertanahan-nasional-tahun-2017-69402. (ags/HUMAS MENPANRB)