FGD Refleksi KIPP 2022 secara virtual, Kamis (03/11).
JAKARTA – Gelaran Kompetisisi Inovasi Pelayanan Publik (KIPP) Tahun 2022 yang dilangsungkan oleh Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (PANRB) telah selesai dilaksanakan. Agar tetap dapat meningkatkan kualitas penyelenggaraanya, unit Kerja Deputi Bidang Pelayanan Publik Kementerian PANRB mengadakan evaluasi KIPP.
Deputi Bidang Pelayanan Publik Kementerian PANRB Diah Natalisa menyampaikan evaluasi ini dilaksanakan melalui forum diskusi terarah atau focus group discussion (FGD) bersama Tim Evaluasi (TE) dan Tim Panel Independen (TPI) secara virtual. TE dan TPI memainkan peranan penting dalam pelaksanaan KIPP untuk menyeleksi ribuan inovasi dari berbagai penjuru Indonesia.
“Melalui FGD ini kami ingin mendapatkan evaluasi dari dari TE dan TPI terkait penyelenggaraan KIPP Tahun 2022. Kami berharap mendapatkan tanggapan dan masukan serta ide-ide baru terkait pelaksanaan KIPP untuk penyempurnaan ke depannya,” ujar Deputi Diah FGD Refleksi KIPP 2022 secara virtual, Kamis (03/11).
Dalam kesempatan tersebut, Diah menjelaskan bahwa pelaksanaan KIPP yang telah berlangsung sejak 2014 merupakan salah satu strategi untuk mendorong penciptaan inovasi pelayanan publik di instansi pemerintah. Hal ini juga merupakan upaya untuk percepatan peningkatan kualitas pelayanan publik, yang sejalan dengan reformasi birokrasi yaitu menciptakan perubahan pola pikir dan budaya kerja, agar dapat menciptakan pelayanan publik prima yang efektif bagi masyarakat.
FGD Refleksi KIPP 2022 ini digelar selama dua hari. FGD dengan TE KIPP digelar pada Kamis (03/11), sedangkan dengan TPI dilangsungkan pada Jumat (04/11). Adapun pembahasan evaluasi penyelenggaraan KIPP 2022 meliputi penyertaan bukti dukung inovasi, kualitas proposal inovasi, penentuan nominasi inovasi, hingga penggunaan sistem anchor serta keterwakilan daerah 3T (tertinggal, terdepan, dan terluar).
Berdasarkan PermenPANRB No. 7/2021 tentang KIPP, TE adalah unsur penilai dalam KIPP yang terdiri dari akademisi dan/atau praktisi yang kompeten di bidang pelayanan publik. TE berperan dalam menilai proposal inovasi pelayanan publik yang telah lolos seleksi administrasi.
Sedangkan, TPI merupakan unsur penilai yang terdiri dari tokoh masyarakat dan/atau unsur profesi/keahlian yang memiliki reputasi baik dalam pemikiran dan/atau pengalaman mendorong upaya-upaya peningkatan pelayanan publik. TPI melakukan penilaian dalam tahapan presentasi dan wawancara serta verifikasi lapangan.
Rangkaian KIPP 2022 dimulai dengan proses pendaftaran sejak Maret lalu dan diakhiri dengan pengumuman Top Inovasi Terpuji yang terdiri dari Top 45 Inovasi Pelayanan Publik Tahun 2022 dan 5 Pemenang Outstanding Achievement of Public Service Innovation 2022 pada akhir Juli 2022. Sedangkan penyerahan penghargaan dijadwalkan akan dilaksanakan pada awal Desember 2022, berbarengan dengan Anugerah Pelayanan Publik Tahun 2022.
Deputi Diah juga menyampaikan bahwa saat ini KIPP telah menjadi contoh dan panutan pelaksanaan kompetisi inovasi pelayanan publik yang telah dilakukan instansi lain. Menteri PANRB secara khusus berpesan agar ke depannya selalu ada hal yang baru dan berbeda dalam penyelenggaraan KIPP.
“Diharapkan diskusi dengan TE dan TPI KIPP terkait evaluasi penyelenggaraan KIPP 2022 ini juga akan mendapatkan ide-ide baru mengenai pelaksanaan KIPP agar semakin baik penyelenggaraannya, terlebih tahun 2023 besok akan diselenggarakan KIPP edisi ke-10,” pungkas Diah. (ald/HUMAS MENPANRB)
