Wawancara Seleksi Terbuka Calon Pimpinan Tinggi Pratama di Lingkungan Kementerian PANRB secara virtual, Rabu (18/11).
JAKARTA – Seleksi terbuka calon pimpinan tinggi di lingkungan Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (PANRB) masih berlangsung. Memasuki tahap akhir, sebanyak 15 dari 30 peserta seleksi menjalani wawancara dengan para pimpinan tinggi madya. Sementara 15 orang lainnya akan menjalani tahap yang sama pada esok hari.
"Proses (penilaian) masih berjalan, nanti setelah semua proses selesai, kita akan akumulasikan penilaian untuk kemudian kita pilih tiga besar," ujar Sekretaris Kementerian PANRB Dwi Wahyu Atmaji dalam Wawancara Seleksi Terbuka Calon Pimpinan Tinggi Pratama di Lingkungan Kementerian PANRB, Rabu (18/11).
Wawancara ini diselenggarakan secara virtual mengingat kondisi pandemi yang belum mereda. Meski demikian, Atmaji menegaskan bahwa setiap proses seleksi terbuka telah disesuaikan sehingga para peserta dan panitia tetap aman dari Covid-19.
Penyesuaian tersebut, dikatakan Atmaji, merupakan upaya preventif untuk memastikan roda pemerintahan tetap berjalan, termasuk dalam pelaksanaan sistem merit. "Aktivitas pemerintahan kita, termasuk penyelenggaraan seleksi terbuka ini tidak boleh berhenti, meski pandemi masih di sekeliling kita," imbuhnya.
Sejak awal dilaksanakan, Kementerian PANRB secara ketat telah menerapkan protokol kesehatan dalam pelaksanaan seleksi terbuka ini. Penggunaan konferensi video, jaga jarak aman, dan kewajiban menggunakan masker adalah hal yang mutlak dilakukan.
Meski demikian, Atmaji mengaku bahwa pelaksanaan secara daring ini tidak mengalami kendala berarti. "Alhamdulillah tidak ada masalah. Walau kadang ada gangguan koneksi internet, tapi secara umum kegiatan berjalan lancar," tuturnya.
Enam Jabatan Pimpinan Tinggi (JPT) Pratama yang dibuka tersebut akan diperebutkan oleh lima peserta di setiap jabatannya. Wawancara ini menjadi ajang bagi para calon pimpinan tinggi pratama untuk unjuk gigi atas kompetensi yang dimilikinya.
"Diharapkan para peserta menampilkan kemampuan terbaiknya, terutama dalam menunjukkan kompetensi teknis, manajerial, dan sosio-kultural. Karena di sinilah penentuannya," pungkas Atmaji. (nan/HUMAS MENPANRB)