Seleksi Kompentesi Bidang (SKB) Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (PANRB) serta Komisi Aparatur Sipil Negara (KASN) di kantor Badan Kepegawaian Negara, Jakarta, Selasa (11/12).
JAKARTA – Rangkaian tes Seleksi Kompentesi Bidang (SKB) Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (PANRB) serta Komisi Aparatur Sipil Negara (KASN) telah memasuki hari keempat. Peserta tes melaksanakan SKB dengan menggunakan sistem Computer Assisted Test (CAT). SKB ini diikuti oleh 187 dari 190 peserta Seleksi CPNS Kementerian PANRB dan 95 dari 99 peserta Seleksi CPNS KASN.
“SKB dengan sistem CAT ini memiliki bobot tertinggi sebesar 50%. Sehingga peserta harus dapat menyelesaikan tesnya dengan dibaca baik-baik soalnya dan menjawab dengan benar,” ujar Kepala Biro SDM dan Umum Kementerian PANRB Sri Rejeki Nawangsasih dalam arahannya saat tes SKB CAT di kantor Badan Kepegawaian Negara, Jakarta, Selasa (11/12).
SKB dengan sistem CAT ini terdiri dari 100 soal dan dikerjakan dalam waktu 90 menit. Adapun soal-soal yang diberikan merupakan pengetahuan dari formasi jabatan yang dilamar oleh peserta Seleksi CPNS 2018.
Ditegaskan bahwa dalam menjawab soal, peserta mengandalkan kemampuan dan kompetensi pribadi serta dapat menggunakan waktu sebaik mungkin. Setiap pelamar mendapatkan soal yang disesuaikan jabatan yang dilamar. Untuk yang melamar pada jabatan yang sama, tipe soal yang diberikan pun diacak.
“Tidak boleh menyontek, karena dapat membahayakan diri sendiri. Intinya percaya diri," jelas Sri Rejeki. Selain mendapat lulusan yang pintar dan cerdas, diharapkan juga lulusan yang jujur, karena hal tersebut yang dibutuhkan oleh ASN milenial ke depannya. Diungkapkan pula bahwa harapan kelulusan peserta Seleksi CPNS 2018 ini paling tidak 90-95 persen formasi terisi.
Sesaat seusai tes dilaksanakan, salah satu peserta, Arinta Putri mengungkapkan bahwa soal-soal yang diberikan memiliki relevansi antara latar pendidikan dengan formasi yang dilamarnya. “Untuk soal tidak terlalu kesulitan untuk menjawabnya, karena ada yang sudah dipelajari semasa kuliah. Untuk keseluruhan, menurut saya soal-soal ini sangat relevan dengan formasi yang saya lamar,” jelasnya.
Berbeda dengan Arinta, peserta lain, Putri Mutia, mengungkapkan keterkejutannya akan soal yang dihadapinya. “Jauh dari yang dibayangkan materinya. Kiranya hanya secara khusus formasi, namun ternyata materi yang ditanyakan secara umum. Yang pasti jadi tergambar mengenai pekerjaan yang akan dilakukan nanti,” jawabnya.
Selain relevansi antara soal dan formasi, apresiasi diberikan untuk tes dengan menggunakan sistem CAT. “Secara sistem CAT sudah bagus dan lancar, sudah tidak ada kendala seperti saat SKD kemarin,” lanjut Putri.
Melewati SKB dengan sistem CAT ini pun peserta merasa lega. “Mau bagaimana hasilnya nanti, tetap bersyukur. Saya sudah berusaha dengan yang saya punya, sisanya saya kembalikan kepada Tuhan,” tutup salah satu peserta asal Semarang, Yoga Indra Kemala. (ald/HUMAS MENPANRB)