JAKARTA - Pemerintah Provinsi Jawa Barat mengapresiasi asistensi implementasi sistem akuntabilitas kinerja instansi pemerintah (SAKIP) oleh Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (PANRB). Hal tersebut disampaikan Gubernur Jawa Barat, Ahmad Heryawan dalam sambutannya di acara Asistensi SAKIP Organisasi Perangkat Daerah Provinsi Jawa Barat, di Kantor Kementerian PANRB, Jumat (24/06).
"Terima kasih kepada Kementerian PANRB untuk pembinaan yang telah diberikan kepada kami. Tahun lalu kami mendapat 70,06 poin dengan kategori BB. Beberapa tahun sebelumnya kami mampu mencapai peningkatan lebih dari 6 poin, hal itu tak lepas dari dukungan dan asistensi Kementerian PANRB," ujarnya.
Pria yang kerap disapa Aher tersebut juga menuturkan bahwa Pemprov Jawa Barat akan memperbaiki implementasi SAKIP guna mencapai target predikat A yang telah ditetapkan pada tahun ini. "Pemprov Jabar harus memperoleh predikat A, atau kalau memungkinkan kita ingin perolehan kita menjadi yang tertinggi, yaitu AA," katanya.
Namun demikian, Aher juga menekankan kepada seluruh SKPD yang menghadiri kegiatan tersebut, bahwa implementasi SAKIP harus dilakukan secara baik karena SAKIP adalah sebuah sistem terintegrasi untuk mempertanggungjawabkan penggunaan anggaraan terhadap hasil bagi masyarakat.
"SAKIP ini tidak hanya identik dengan pelaporan, tetapi sistem menyeluruh yang terdiri dari perencanaan, pengukuran, evaluasi internal, sampai dengan capaian kinerja," kata Aher.
Deputi Bidang Reformasi Birokrasi, Akuntabilitas Aparatur, dan Pegawasan Kementerian PANRB, M. Yusuf Ateh, turut memberikan arahan dan sambutan, agar Pemprov Jabar bisa mencapai target yang telah ditetapkan, yaitu predikat A. Diakuinya, Provinsi Jawa Barat memang sudah ditargetkan oleh Kementerian PANRB untuk bisa meningkatkan pencapaian dibanding dengan tahun sebelumnya.
Sementara menanggapi ucapan Gubernur Jawa Barat yang ingin mencapai predikat AA, Ateh mengatakan bahwa untuk saat ini hal tersebut adalah sesuatu yang mustahil. Hal ini dikarenakan predikat AA sudah berada tingkat yang paling sempurna.
"Kalau target AA sih saya bilang tidak mungkin, karena AA itu sudah tingkat kesempurnaan, belum ada dalam sejarah yang bisa seperti itu. Kalau sudah A, sudah tidak ada sample lagi, semua unit sudah baik, sudah jelas mau bikin apa, semua kepala unit tahu apa yang mau dihasilkan dan apa manfaatnya," papar Ateh.(ris/HUMAS MENPANRB)