Pin It

Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (MenPAN  dan RB) Azwar Abubakar mengharapkan para mahasiswa STIA LAN harus memahami masalah birokrasi yang begitu besar, tahu arah perubahan dan harus siap melakukan perubahan ketika kembali ke daerah masing-masing,” katanya ketika memberikan kuliah umum didepan mahasiswa STIA LAN Bandung, Jumat (2/3).

Menteri mengharapkan setiap PNS harus siap menghadapai perubahan, dan jangan diam karena merasa sudah mapan. “Kondisi ini harus diubah,” tegasnya.

 

Dalam kesempatan ini menteri juga menjelaskan betapa potret birokrasi di Indonesia terlalu gemuk dan kurang efektif, sumber daya aparatur kelebihan sekaligus kekurangan. Artinya yang sama berlebihan, yang dibutuhkan kurang. “Orangnya sih banyak, yang tidak dibutuhkan berlebihan,” tambahnya.

 

Menteri mengritik masih banyak PNS yang tidak memiliki jiwa melayani, kurang mempunyai rasa malu saat melayani masyarakat. “Mereka tidak malu kalau ada orang yang sampai tiga kali mengurus sesuatu tetapi belum selesai-selesai. Masih ada istilah“Kalau bisa dipersulit kenapa dipermudah” ujarnya.

 

Kalau ada orang yang mendapatkan kemudahan dan pulang dengan puas dan tersenyum malah kurang senang, sementara dirinya tidak mendapatkan sesuatu.” tandasnya

 

Pada bagian lain Azwar juga mengakui bahwa rekrutmen PNS dirasakan belum objektif. Dia memberikan contoh positif di Kementerian Luar Negeri. Dari 10 ribu pelamar hanya diambil 85 orang. Namun di lain pihak masih banyak yang tidak seperti diharapkan, sehingga bisa menimbulkan rasa ketidakpercayaan terhadap birokrasi. Selain itu juga belum terbangun adanya budaya kerja.

 

Menjawab pertanyaan MenPAN dan RB menjelaskan untuk ke depan penerimaan calon PNS diserahkan ke kampus, sehingga bisa lebih terbuka dan objektif. Hal itu dilakukan sebagai tindak lanjut dari sembilan program penajaman dan percepatan reformasi birokrasi. “Kalau sudah dimasak bagus-bagus, kemudian dicolok dengan tangan, nanti basi makanannya,” MenPAN dan RB memberi gambaran.

 

Ada 10 Perguruan Tinggi yang direkomendasi oleh Mendikbud, yakni Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta (ditunjuk menjadi  ketua konsorsium), Universitas Indonesia (UI), Institut Teknologi Bandung (ITB), Universitas Pendidikan Indonesia (UPI), Institut Pertanian Bogor (IPB). Kemudian Institut Teknologi Surabaya (ITS), Universitas Airlangga (Unair), Universitas Sumatera Utara (USU), Universitas Andalas (Unan), dan Universitas Hasanuddin (Unhas).

 

Dengan terbentuknya konsorsium tersebut, kalau ada daerah yang pada 2012 ini melakukan rekruitmen CPNS, soal maupun mekanismenya sudah tersusun, sehingga pelaksanaannya dapat memenuhi harapan masyarakat, objektif, transparan, dan bebas dari KKN. (HR/Biro Hukum dan Humas).