Pin It

20190330 bela negara upacara 10

Kepala Biro SDM dan Umum Kementerian PANRB Sri Rejeki Nawangsasih saat memasangkan brevet bela negara kepada salah satu peserta sebagai penanda selesainya pelatihan bela negara di Pusdiklat Bela Negara, Bogor, Sabtu (30/03).

 

BOGOR – Enam hari sudah CPNS Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (PANRB) menjalani pelatihan bela negara. Tahapan demi tahapan kegiatan, seperti keprotokolan, latihan peraturan baris berbaris (PBB), nilai-nilai dasar bela negara, bahaya narkoba, terorisme, radikalisme, serta api semangat bela negara, telah berhasil dilalui.

“Luar biasa, adalah kata yang cocok untuk disematkan untuk rekan-rekan atas capaian dalam mengikuti rangkaian Orwastu hingga saat ini,” ujar Kepala Biro SDM dan Umum Kementerian PANRB Sri Rejeki Nawangsasih saat membacakan pesan dari Sekretaris Kementerian PANRB pada penutupan kegiatan bela negara bagi CPNS Kementerian PANRB di Pusat Pendidikan dan Pelatihan Bela Negara di Bogor, Sabtu (30/03).

Melalui kegiatan ini, CPNS Kementerian PANRB ditempa untuk tetap semangat dan memiliki daya juang. Uji mental pun dilakukan agar tahan dan sigap dalam menghadapi kesulitan dan tekanan, terutama dengan berbagai kegiatan dan aktivitas yang padat.

Selain disiplin, tentunya juga dibutuhkan jiwa pantang menyerah dan senantiasa membela negara dengan memprioritaskan NKRI di atas kepentingan pribadi dan golongan. Hal ini diharapkan dapat senantiasa diterapkan di lingkungan kerja nantinya.

Sri juga mengungkapkan bahwa rekan-rekan CPNS ini adalah generasi penerus yang merupakan penggerak motor Kementerian PANRB. “CPNS yang memiliki kompetensi yang mumpuni dan sikap kerja yang profesional diharapkan dapat mendorong dan menyukseskan Kementerian PANRB untuk mencapai visi dan misi Kementerian PANRB,” ungkapnya.

 

20190330 bela negara upacara 10

 

Di luar memupuk rasa nasionalisme agar terus bergelora di jiwa CPNS Kementerian PANRB, Sri Rejeki juga yakin bahwa kebersamaan selama enam hari ini akan membuat rekan-rekan CPNS menjadi solid dan kompak. Dengan kebersamaan ini diharapkan dapat membawa semangat perubahan demi perbaikan Kementerian PANRB.

Rasa kebersamaan itu pun diamini oleh peserta pelatihan bela negara. Salah satu peserta, Istna Nisa Khasanah mengatakan bahwa setelah enam hari bersama-sama bisa lebih mengenal teman satu angkatan. “Karena di pelatihan bela negara ini dilarang bawa handphone, jadi bisa lebih mengenal satu sama lain,” ungkapnya.

Peserta lain yang mengungkapkan antusiasmenya dalam mengikuti kegiatan ini adalah Arif Budiawan. “Luar biasa! Baru kali ini saya mengikuti kegiatan yang benar-benar disiplin,” serunya.

Saking serunya, ia juga membuat singkatan atas materi lima dasar bela negara, yaitu Cadar Serem. Pertama, cinta tanah air. Kedua, sadar berbangsa dan bernegara. Ketiga, setia pada pancasila sebagai ideologi negara. Keempat, rela berkoban untuk bangsa negara, dan kelima, memiliki kemampuan awal bela negara.

 

20190330 bela negara yel 4

 

Istna mengakui dengan kegiatan bela negara ini ia lebih memahami perannya sebagai Aparatur Sipil Negara (ASN). Mengingat seluruh kegiatan dari ASN dananya berasal dari rakyat, maka ASN harusnya berperan sebagai pelayan masyarakat. “Jangan sok tidak ingin melayani masyarakat, Kita, ASN, harus benar-benar mengabdi sesuai profesi untuk melayani masyarakat,” paparnya.

Dalam rangkaian penutupan pelatihan bela negara ini, dilakukan pula penanaman pohon Jambu Bol di salah satu sudut pekarangan Pusdiklat Bela Negara. Dengan ditanamnya pohon ini, diharapkan semangat dan nilai-nilai yang tertanam selama enam hari dapat mengakar dan terus tumbuh di dalam diri CPNS Kementerian PANRB.

 

20190330 bela negara lain 6

 

Kegiatan kemudian dilanjutkan dengan demonstrasi PBB yang telah dipelajari oleh peserta dengan intensif selama berada di Bogor. Tak hanya PBB, beberapa peserta juga unjuk kebolehan mereka untuk bongkar pasang senjata dengan mata tertutup. Hanya kurang dari lima menit, mereka dapat membongkar dan memasang kembali senjata dengan utuh.

Selain PBB dan bongkar pasang senjata, peserta juga unjuk kebolehan mereka dengan yel-yel yang mereka ciptakan untuk menjaga semangat mereka selama pelatihan. Kegiatan ini pun diakhiri dengan melempar topi sebagai tanda kelulusan pelatihan bela negara.

“Percayalah tidak ada usaha yang sia-sia. Setiap keseriusan yang didedikasikan pada setiap waktunya pada kegiatan ini adalah investasi keberhasilan yang akan rekan-rekan petik di masa yang akan datang,” tutup Sri Rejeki. (ald/HUMAS MENPANRB)