Pin It

20210927 Di Markas PBB Indonesia Beberkan Strategi Mewujudkan Transformasi Sistem Pangan

Menteri PPN/Kepala Bappenas Suharso Monoarfa dalam pertemuan UN Food System Summit yang berlangsung di Markas Besar PBB, New York, 23-24 September 2021. (Foto: Humas Kemlu)

 

Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN)/Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) RI, Suharso Monoarfa menegaskan komitmen Pemerintah Indonesia untuk mendukung upaya bersama dalam mewujudkan transformasi sistem pangan global. Hal tersebut ditegaskan Menteri PPN/Kepala Bappenas saat berbicara di forum United Nations Food System Summit (UN FSS) yang berlangsung di Markas Besar Perserikatan Bangsa-Bangsa, New York, Amerika Serikat, pada 23-24 September 2021.

“Untuk mempercepat upaya mencapai SDGs, Indonesia berkomitmen untuk dukung upaya bersama mewujudkan transformasi sistem pangan global”, tegas Suharso.

Dalam kaitan itu, setidaknya terdapat tiga strategi utama yang menjadi prioritas bagi Pemerintah Indonesia. Pertama, menciptakan sektor pertanian berkelanjutan yang inklusif, tangguh, dan berkelanjutan.

Kedua, memberikan dukungan khusus bagi petani skala kecil. Ketiga, meningkatkan kerja sama internasional dan kemitraan multistakeholder.

Pertemuan UN FSS digagas Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres sebagai bagian dari implementasi “Decade of Action for delivery on the SDGs by 2030”. Pertemuan ini dilatarbelakangi oleh keprihatinan terhadap semakin banyaknya tantangan yang dihadapi dalam mewujudkan SDGs, khususnya SDG 2 mengenai penghapusan kelaparan dan mengatasi malnutrisi.

Perubahan iklim dan pandemi juga semakin memperburuk situasi ketahanan pangan global. Bahkan berdasarkan data Badan Pangan Dunia atau FAO, terdapat sekitar 720 hingga 811 juta orang di dunia menderita kelaparan pada 2020, atau lebih banyak 118 juta orang dibandingkan tahun 2019.

Komitmen Indonesia dalam mewujudkan transformasi sistem pangan juga diwujudkan melalui penyelenggaraaan dialog nasional dan subnasional, yang telah menghasilkan berbagai masukan substantif untuk terus memperbaiki tata kelola dalam sistem pangan nasional. Petemuan diselenggarakan oleh Kementerian PPN/Bappenas sebagai National Convenor UN FSS.

Dalam kaitan itu, Indonesia garisbawahi pentingnya untuk menghindari pendekatan yang bersifat one-size-fits all dalam transformasi sistem pangan terutama mengingat tantangan yang berbeda-beda dan kompleks di setiap wilayah.

Melalui UN FSS, Indonesia berharap seluruh negara dapat bersama-sama mewujudkan upaya mengakhiri kelaparan dan kemiskinan global, serta membangun sistem pangan yang lebih berkelanjutan, adil, dan tangguh. (HUMAS KEMLU/HUMAS KEMENTERIAN PPN/UN)