Gubernur Kaltara buka-bukaan soal potensi investasi di hadapan calon investor
JAKARTA - Lebih dari 500 orang, yang sebagian besarnya kalangan pengusaha, baik skala nasional maupun internasional hadir dalam Kaltara Investment Forum (KIF) 2017 yang digelar di Ballroom Hotel JS Luwansa, Rabu (08/03). Beberapa investor dari luar negeri yang hadir di antaranya dari Korea, Malaysia, Jepang, Tiongkok, dan Australia. Sementara tokoh nasional di antaranya Tanri Abeng, mantan menteri negara BUMN.
Kehadiran Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto dan Kepala BKPM Indonesia Thomas Lembong dan menambah gairah dan semangat para peserta dalam forum tersebut. Keduanya memberikan banyak masukan dan informasi tentang kebijakan-kebijakan pemerintah untuk peluang investasi di Kaltara.
Forum yang diprakarsai oleh Projo (Pro Jokowi) dibuka oleh Gubernur Kalimantan Utara (Kaltara) Irianto Lambrie. Gubernur juga memperkenalkan bupati/walikota dan pimpinan DPRD se Kaltara yang hadir. "Sengaja saya undang para bupati dan walikota, karena nanti saat bapak/ibu berinvestasi di Kaltara akan berhubungan sama para bupati dan walikota ini. Termasuk juga turut hadir para tokoh adat, tokoh masyarakat yang merupakan pimpinan masyarakat secara langsung," ujar Irianto yang begitu optimis forum ini mampu menarik investor untuk datang berinvestasi di Kaltara.
Lebih lanjut Irianto mengungkap sejumlah potensi yang dimiliki Kaltara, diantaranya kekayaan alam berupa sungai yang berpotensi menjadi sumber energi listrik berkapasitas ribuan megawatt. Kaltara juga punya minyak dan gas, batubara, serta potensi perikanan dan perkebunan. Ada juga kawasan tanaman pangan atau food estate yang dibangun di Bulungan dan Nunukan, serta kabupaten lain. "Ada 9 titik ladang minyak mengandung 764 juta barel minyak dan 1,4 triliun cubic feet gas. Potensi gas Kaltara tersebar di Kabupaten Bulungan, Tana Tidung, dan Nunukan," ungkap Irianto.
Potensi lainnya yang bisa dikembangkan di Kaltara adalah hydropower. Menurut Irianto, di Kaltara terdapat lebih dari 20 sungai yang berpotensi bisa dibangun pembangkit listrik (PLTA) karena memiliki arus air yang cukup kuat. Ke 20 sungai tersebut tersebar di 3 kabupaten berbeda di Kaltara.
Disebutkan, di Kabupaten Nunukan ada sumber air dari Sungai Sembakung yang perpotensi menghasilkan 500 megawatt (MW) dalam proses izin lokasi. Di Kabupaten Bulungan, Sungai Kayan sebesar 9.000 MW, saat ini sudah persiapan tahap pembangunan konstruksi untuk bendungan tahap pertama yang ditargetkan menghasilkan listrik 900 MW dan akan selesai dalam waktu sekitar 4 tahun. "Di Kabupaten Malinau di Sungai Mentarang sebesar 7.600 MW atau 3.430 MW, yang sedang dalam tahap izin lokasi dan izin lingkungan atau Amdal," papar Irianto.
Gubernur juga mengatakan, beberapa investor sudah menunjukkan ketertarikan untuk berinvestasi di bidang hydropower di Kaltara, misalnya Serawak Energy Benhad. Termasuk PT Kayan Hydro Energy yang sudah mulai melakukan pembangunan PLTA di Sungai Kayan, Peso, Bulungan. Ada juga beberapa perusahaan besar yang mulai melirik Kaltara, antara lain PT Inalum, PT Posco Enginering dan juga PT Hyundai Group.
Kaltara juga memiliki potensi lahan yang cukup luas guna dikembangkan sebagai energi biofuel dan kelapa sawit. Saat ini terdapat lahan perkebunan seluas 808 ribu hektare yang tersebar di 4 kabupaten yakni Bulungan, Nunukan, Malinau, dan Tana Tidung. “Investor tak perlu khawatir datang dan berinvestasi ke Kaltara. Pemerintah akan memberikan kemudahan-kemudahan kepada investor,” tegas Gubernur.
Program lainnya yang akan dibangun di Kaltara adalah kawasan industri terpadu di daerah Tanah Kuning, Tanjung Palas Timur. Kawasan seluas 15.000 hektare yang masuk dalam program pengembangan ekonomi nasional ini, akan terintegrasi dengan pelabuhan internasional. (PR)