BANDUNG -- Wakil Gubernur Jawa Barat Deddy Mizwar mengatakan Jawa Barat memang seharusnya jadi motor penggerak reformasi koperasi. Dia ingin spirit koperasi harus dimulai dari Jawa Barat. "Jadi kalau di Jawa Barat tidak ada koperasi yang maju, kayaknya kita harus mempertanyakan kemampuan kita, political will kita, keberpihakan kita," katanya pada Pembukaan Cooperative Fair ke-13 Tahun 2016 di Gedung Banceuy Permai, Jl. Cikapundung Barat No. 8, Kota Bandung pada Rabu (10/8/16).
Untuk mewujudkan hal tersebut menurut Deddy harus secara konsisten dilakukan pembinaan terhadap koperasi, juga SDM dibidang koperasi yang perlu ditingkatkan baik dari sisi kualitas maupun kuantitasnya.Saat ini pemerintah pusat tengah berupaya melalukan reformasi total terhadap koperasi.
Sekretaris Menteri Koperasi dan UKM RI Agus Muharom yang hadir pada pembukaan Cooperative Fair ini mengatakan, bahwa reformasi total itu dilakukan melalui tiga hal, yakni rehabilitasi, reorientasi, dan pengembangan koperasi.
Rehabilitasi, yakni melalui perbaikan database atau pendataan koperasi nasional terutama koperasi yang aktif melalui database elektronik; lalu Reorientasi, fokus terhadap kualitas dari koperasi yang ada, sehingga jumlah koperasi tidak harus banyak, koperasi dalam jumlah sedikit namun koperasi-koperasi tersebut berkualitas, serta adanya penambahan anggota setiap tahun. Dengan demikian diharapkan koperasi kita akan terus hidup dan berkualitas;
Terakhir, Pengembangan koperasi, yaitu melalui cara kerjasama dengan pemerintah di daerah. Hal ini perlu dilakukan dengan dengan cara memperkuat lembaga dan manajemen koperasi. Setelah kuat lembaga dan manajemennya kemudian diperkuat sisi pendanaannya.
Saat ini jumlah koperasi di Indonesia mencapai 212.000 unit dan yang berstatus tidak aktif serta tidak melaksanakan RAT mencapai 61.000 unit. Sementara di Jawa Barat terdapat 25.600 unit dan di perkirakan 10.000 unit diantaranya tidak aktif. Sesuai dengan upaya reformasi total koperasi yang tengah diupayakan pemerintah, Kementerian Koperasi dan UKM pun akan mengeluarkan kebijakan untuk membubarkan koperasi yang tidak aktif.
"Yang aktif dan melaksanakan RAT itu jumlahnya itu mencapai 81 ribu sampai 82 ribu, berubah-ubah dinamis. Nah, ini yang kita maintenance ada yang aktif belum tentu melaksanakan RAT itu jumlahnya ada 149 ribuan. Nah, yang tidak aktif ini yang 61 ribu dalam waktu dekat kami akan mengeluarkan keputusan menteri melalui Deputi Kelembagaan akan dibubarkan," kata Agus.
"Nanti dikasih waktu tiga bulan, kalau tidak ada konfirmasi ya dinyatakan dibubarkan secara sementara. Karena kita ingin koperasi yang berkualitas," pungkas Agus.
Motor penggerak
Pada 69 tahun lalu, tepatnya di Kota Tasikmalaya dideklarasikan gerakan Koperasi nasional oleh Wakil Presiden RI pertama Mohammad Hatta. Selain itu, di Jawa Barat juga terdapat satu-satunya perguruan tinggi koperasi, yakni IKOPIN di Jatinangor, Kabupaten Sumedang.
Hal inilah yang menurut Wakil Gubernur Jawa Barat Deddy Mizwar penguat Jawa Barat untuk menjadi motor penggerak koperasi di Indonesia. Selain itu, Indonesia khususnya Jawa Barat apabila dilihat dari aspek sosial memiliki tingkat gotong royong yang tinggi di masyarakatnya.
Ini diungkapnya pada acara pembukaan Cooperative Fair ke-13 Tahun 2016 di Gedung Banceuy Permai, Jl. Cikapundung Barat No. 8, Kota Bandung pada Rabu (10/8/16).
"Jadi Jawa Barat memang seharusnya jadi motor penggerak reformasi koperasi. Spiritnya harus dimulai dari Jawa Barat saya inginnya koperasi itu. Jadi kalau di Jawa Barat tidak ada koperasi yang maju, kayaknya kita harus mempertanyakan kemampuan kita, political will kita, keberpihakan kita," katanya.
Untuk mewujudkan hal tersebut menurut Deddy harus secara konsisten dilakukan pembinaan terhadap koperasi, juga SDM dibidang koperasi yang perlu ditingkatkan baik dari sisi kualitas maupun kuantitasnya.
Kepala Dinas Koperasi dan UMKM Jawa Barat Dudi Sudrajat Abdurachim mengatakan Cooperative Fair ke-13 Tahun 2016 ini digelar dalam rangka Hari Koperasi ke-69, serta hari jadi Provinsi Jawa Barat ke-71. Cooperative Fair tahun ini mengambil tema "Maju Bersama KUMKM Membangun Negeri" dengan harapan melalui event tahunan ini produk-produk UMKM dalam negeri, khususnya yang berasal dari Jawa Barat bisa menjadi tuan rumah di negeri sendiri.
"Besar harapan kami, melalui event ini dapat dimanfaatkan oleh seluruh pelaku bisnis utamanya UMKM di Jawa Barat serta dari seluruh Indonesia untuk mempromosikan produk-produk unggulannya juga untuk menunjukkan kepada masyarakat konsumen di Indonesia khususnya di Jawa Barat akan keunggulan produk-produk UMKM kita," ujar Dudi dalam sambutannya di acara pembukaan ini.
Acara yang digelar dari tanggal 10-14 Agustus 2016 ini meliputi Expo Multiproduk Koperasi dan UMKM dari 27 kabupaten/kota di Jawa Barat, Expo Multiproduk dari asosiasi-asosiasi, berbagai UKM, serta diikuti provinsi lain di Indonesia, seperti Bali, Jawa Tengah, DI Yogyakarta, DKI Jakarta, Aceh, NTT, dan Provinsi Lampung. Selain itu, ada pula karya-karya UKM unggulan, temu bisnis, demo kuliner, seminar, workshop, talkshow, serta kegiatan bisnis lainnya.
Pada kesempatan ini, secara simbolis Deddy pun memberikan bantuan Kredi Dana Bergulir KCR dari BJB kepada Nining Suningsih (UKM Poduksi Tas) dengan plafon bantuan sebesar Rp 20 juta, Hadi Purnomo (Sektor Perdagangan) dengan plafon sebesar Rp 50 juta, Suparman (Sektor Perdagangan) dengan plafon sebesar Rp 46 juta, serta Kredit Usaha Rakya dari PT Bank Mandiri diberikan kepada Eko Prasetyo (UKM Perdagngan Baju Hijab dan Kerudung) dengan plafon sebesar Rp 100 juta dalam jangka waktu 36 bulan dan Toha Nurdin (UKM Pakaian Muslim) dengan plafon sebesar Rp 25 juta dalam jangka waktu 18 bulan. (HUMAS JABAR)