BOGOR - RSUD Cibinong Kabupaten Bogor mengembangkan pelayanan yang memprioritaskan pasien lanjut usia (padien Gariatri) dengan memberikan pelayanan terpadu, mudah dan murah dalam bulatan kasih sayangga. Dengan demikian pasien merasa nyaman dalam kondisi keterbatasan, haln yang tidak dapat dihindari pada usianya, kata Direktur RSUD Cibinong Kabupaten Bogor Tri Wahyu Harini baru baru ini.
Pasien Gariatri adalah pasien Lansia yang menderita dua atau lebih penyakit yang membutuhkan pelayanan kesehatain melalui pendekatan multidisiplin terpadu. Dari kunjungan pasien yang berobat di RSUD Cibinong, pasien lanjut usia memiliki proporsi yang lebih besar dibandingkan pasien lainnya.
Sebelum ada inovasi ini, pelayanan pasien lanjut usia di RSUD Cibinong diperlakukan sama dengan pasien-pasien lainnya. Mereka harus mengantri pada loket pendaftaran yang sama, tidak ada ruangan tunggu khusus, tidak diprioritaskan di ruang pemeriksaan, bahkan harus mengantri panjang di ruang penunjang seperti radiologi dan laboratorium, hinggi mengambil obat di apotik.
Hal ini tentu berdampak semakin menurunnya kondisi pasien yang memang sudah tidak bugar lagi. Memuliakan itu dengan cara, para pasien tidak perlu antri dan di khususkan tempat dan fasilitasnya, tidak dicampur dengan pasien lain. Apalagi tahun 2016 ini akan segera di operasikan gedung baru. Mereka ditangani secara khusus, dimana pasien yang berusia di atas 60 tahun diperlakukan khusus untuk menghindari semakin menurunnya kondisi pasien akibat kelelahan sebelum mendpatkan pelayanan.
Pada tahap awal RSUD Cibinong baru menyediakan loket pendaftaran khusus lansia, ruang tunggu khusus, hingga pengambilan obat khusus lansia. Seiring peningkatan kebutuhan pelayanan pada lansia dan gariatri. Pada tahun 2015 telah dibangun gedung klinik gariatri yang terpisah dari gedung politklinik rawat jalan lainnya, dengan tujuan meningkatkan kualitas pelayanan. Pasien lansia mendapatkan pelayanan khusus mulai dari loket hingga mengambil obat.
Setelah pasien mendaftar, dilakukan pemerinksaan keadaan umum oleh perawat, meliputi tekanan darah, menimbang berat badan, dan tanda-tanda vital lainnya. Kemudian psien lansia diperiksa oleh dokter spesialis sesuai keluhan penyakit si pasein.
Dalam 1 ruang pemerinksaan terpadu ada 2 – 3 dokter spesialis, jadi pasien tidak harus berpindah pindah ruang pemeriksaan. Saat ini pasien di klinik Geriatri tidak lagi mengantri obat di loket Farmasi, melainkan tetap menunggu di ruangan tunggu hingga petugas farmasi memberikan obat obatan yang diresepkan dokter.
Bupati Bogor Hj. Nurhayati telah menetapkan kebijakan pemerintah daerah dalam meningkatkan pelayanan Lanjut Usia dimulai di tingkat Puskesmas dengan program Santun lansia di 101 Puskesmas dan pelayanan Gariatri di seluruh RS yang berada di wilayah Kab. Bogor. (swd/HUMAS MENPANRB)