Jakarta, 13/07/2022 Kemenkeu – Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati menyatakan komitmen Indonesia untuk mengurangi emisi CO2 sebesar 29% dengan upaya dan sumber daya yang dimiliki Indonesia sendiri, atau meningkatkan pengurangan CO2 hingga 41% dengan dukungan internasional. Hal itu ia sampaikan secara langsung saat membuka acara forum bisnis bertajuk “Sustainable Finance: Instruments and Management in Achieving Sustainable Development of Indonesia”, di Hotel Sofitel Nusa Dua Bali, Rabu (13/07).
“Sebelumnya, pembicaraan tentang perubahan iklim hanya dihadiri dan didominasi oleh para pemerhati lingkungan dan lembaga atau tingkat kementerian lingkungan saja, di mana sektor keuangan tidak pernah masuk dalam agenda pembahasan. Namun, sejak Bali (UNFCCC 13, 2007), kami justru menginisiasi dan menempatkan aspek finansial dalam konteks diskusi, pembicaraan, dan bahkan ke tahap negosiasi terkait perubahan iklim. Kemudian mencapai apa yang kami sebut Perjanjian Paris dalam UNFCCC, di mana negara-negara Anggota menjanjikan Nationally Determined Contribution (NDC) di masing-masing negara,” jelas Menkeu.
Dalam kesempatan itu, Direktur Utama PT SMI Edwin Syahruzad juga menyatakan dukungannya atas upaya Pemerintah dalam mendukung pembangunan berkelanjutan.
“Sebagai perusahaan yang dimandatkan oleh Pemerintah dalam hal ini Kementerian Keuangan, PT SMI mendukung penuh upaya pemerintah dalam mendukung pembangunan berkelanjutan dengan mengakselerasi program pembangunan nasional berkelanjutan di berbagai sektor, diantaranya melalui produk-produk keuangan berkelanjutan, mobilisasi dukungan pembiayaan melalui fasilitas multilateral atau instrumen pasar modal seperti green bond, serta SDG Indonesia One (SIO) sebagai platform blended finance," terang Edwin.
Edwin melanjutkan bahwa melalui platform SDG Indonesia One, PT SMI telah berhasil memperoleh komitmen sebesar USD 3,3 miliar dari para donor, filantropi, maupun lembaga keuangan bilateral/multilateral yang selanjutnya disalurkan ke dalam proyek-proyek berwawasan lingkungan, antara lain sektor energi terbarukan.
Masih dalam kesempatan yang sama pula, Reynaldi Hermansjah selaku Presiden Direktur IIF menyatakan bahwa sebagai institusi yang mengemban mandat sebagai katalis dalam percepatan pembangunan infrastruktur yang berkelanjutan di Indonesia, IIF memiliki tanggung jawab untuk mempromosikan Delapan Prinsip Sosial dan Lingkungan IIF.
"Melalui forum bisnis ini, kami berharap dapat meningkatkan pemahaman yang lebih mendalam tentang konsep pembangunan berkelanjutan termasuk penerapannya dalam pembangunan infrastruktur di Indonesia”, ungkap Reynaldi.
Forum bisnis terkait keuangan berkelanjutan ini merupakan salah satu dari enam agenda prioritas di jalur keuangan (finance track) Presidensi G20 Indonesia 2022, dimana penyelenggaraannya merupakan hasil kolaborasi antara PT Sarana Multi Infrastruktur (PT SMI) dan PT Indonesia Infrastructure Finance (IIF) sebagai Special Mission Vehicles (SMV) di bawah koordinasi Kementerian Keuangan Republik Indonesia. Diharapkan melalui kegiatan ini dapat mendiseminasikan arah kebijakan, target, serta pengalaman dari para pakar terkait penerapan instrumen keuangan berkelanjutan. (feb/nug/hpy)