Setelah gelaran Pekan Olahraga (PON) XX Papua, dalam waktu dekat Indonesia akan kembali menggelar ajang olahraga yaitu World Superbike (WSBK). Ajang internasional ini akan digelar di Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Mandalika, Nusa Tenggara Barat (NTB), pada tanggal 19-21 November mendatang.
Hal tersebut diungkapkan Menteri Koordinator (Menko) Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto, dalam keterangan pers usai Rapat Terbatas (Ratas) mengenai Evaluasi Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM), Senin (11/10/2021) siang.
“Ini ada tiga rangkaian event, yaitu Indonesia Asia Talent Cup pada tanggal 12-14 November, kemudian ada Indonesia Mandalika World Superbike tanggal 19-21 [November], dan persiapan untuk MotoGP tahun depan,” ujar Airlangga.
Menko Perekonomian mengungkapkan, pihaknya selaku Penanggungjawab Pemberlakukan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) luar Jawa-Bali telah mengoordinasikan pembahasan mengenai persiapan teknis terkait penyelenggaraan ajang ini.
“Telah diputuskan jumlah penonton 25 ribu dengan syarat dua dosis [vaksin], sudah divaksin lengkap. Pelaksanaan karantina untuk kru dan tim selama lima hari,” ujar Airlangga.
Selain itu, pemerintah juga akan mempercepat vaksinasi bagi masyarakat di sekitar lokasi penyelenggaraan. Vaksinasi untuk masyarakat masyarakat di Lombok Tengah ditargetkan minimal 50 persen untuk dosis kedua.
“Arahan Bapak Presiden, TNI-Polri nanti akan diminta untuk mengakselerasi agar sebelum penyelenggaraan sudah tercapai 50 persen. Kemudian ditargetkan minimal 70 persen dosis pertama di seluruh kabupaten di Pulau Lombok,” ujar Airlangga.
Kemudian, juga akan dilakukan pembentukan Satuan Tugas (Satgas) Protokol Kesehatan untuk pengawasan di lokasi acara, penyediaan masker secara gratis, hingga pengawasan yang dilakukan oleh Satgas Penanganan COVID-19, TNI, dan POLRI.
“Pak Mendagri akan mengeluarkan Inmendagri terkait dengan peraturan penyelenggaraan Superbike terkait dengan detail teknis,” kata Menko Perekonomian.
Mengenai asesmen situasi pandemi, Airlangga menegaskan bahwa saat ini NTB sudah berada pada level 1.
“Terkait dengan level asesmen, di NTB sudah secara provinsi berada di level 1, sedangkan di 5 kabupaten/kota di Pulau Lombok, 3 kabupaten/kota di level 2 dan 2 kabupaten di level 1,” pungkasnya. (FID/UN)