Pin It

SVF 4

 

Denpasar - Perhelatan Sanur Village Festival (SVF) ke-11 kali ini dikemas dengan tema “Tat Twam  Asi”  merupkan sebuah konsep Hindu Bali yang berarti Aku adalah Kamu dan Kamu adalah Aku.  SVF yang sudah berlangsung  ke-11 kali ini secara  resmi dibuka oleh Menteri Pariwisata RI, Arief Yahya  ditandai dengan pemukulan bedug dan rebana bersama Walikota Denpasar, I.B Rai Dharmawijaya Mantra, yang pada kesempatan ini juga didampingi Ketua PHRI Bali, Tjokorda Oka Artha Ardhana Sukawati, Wakil Ketua DPRD Kota Denpasar, I Wayan Mariana Wandira, Sekda, A.A.N Rai Iswara, Penglingsir Puri Kesiman, A.A.Ngurah Gede Kusumawardana, Rabu malam (24/8) di Maesonette, Segara Beach Sanur. Hadir juga dalam kesempatan ini, Ny. Bintang Puspayoga, Staf Khusus Menteri Koperasi dan UKM, Hermawan Kertajaya, Tokoh  Penglingsir Puri di Bali, Tokoh Masyarakat, Kepala SKPD di lingkungan Pemkot Denpasar, serta Instansi terkait lainnya.

Sebelum pembukaan SVF di mulai, Menpar Arief Yahya juga berkesempatan melaunching Sanur Cycling Route Beyond The Beach Aps, yang merupakan sebuah aplikasi informasi berbasih digital tentang rute untuk menikmati suasana Sanur dengan bersepeda.

Dalam kesempatan ini, Menpar Arief Yahya menilai Sanur merupakan Benchmark pariwisata berbasis komunitas terbaik di Indonesia dan patut dijadikan tempat percontohan bagi daerah lain yang ingin membangun sebuah pariwisata berkelanjutan. “SVF merupakan salah satu benchmark pariwisata perbasis komunitas terbaik di Indonesia, disamping Benchmark Sanur dan Bali itu sendiri. Dan saya sangat mengapresiasi SVF sebagai salah satu festival yang konsisten dalam pelaksanaannya serta  mampu mengimplementasikan keinginan warga serta mengeksplorasi potensi  yang dimiliki Desa Sanur”, ungkapnya. Selain itu ditegaskan juga bahwa Sanur adalah benchmark dari community based tourism terbaik di Indonesia. Bahkan dalam setiap perjalanan ke berbagai daerah saya selalu mengimbau daerah lain untuk belajar pariwisata berbasis masyarakat dan berkelanjutan ke Sanur. Dan saya juga mengapresiasi tema Tat Twam Asi yang memiliki korelasi pada implementasi kepedulian terhadap pelanggan (customer care) yakni pelayanan prima yang jantungnya adalah rasa empati.

Sementara Walikota Rai Mantra mengatakan Sanur Village Festival merupakan festival  komunitas pertama di Bali yang berbasis kerakyatan.  Hal ini dikarenakan  festival ini ada sebuah community based tourism. Selain, memang Sanur sendiri yang memiliki semangat membangun pariwisata berbasis kemasyarakatan. “SVF ini merupakan suatu pembentukan pemberdayaan masyarakat akan kepariwisataan dalam mengembangkan dan juga membangun pariwisata dengan pembuktian sebuah komitmen dan konsistensi secara berkelanjutan mempromosikan pariwisata yang terus berjalan”, ujarnya.

Hermawan Kertajaya, Staf Khusus Menteri Koperasi dan UKM yang juga seorang Pakar  Marketing melontarkan apresiasi adanya kemajuan pariwisata dan UKM yang telah dilaksanakan dalam Sanur Village Festival ini. “Semua UKM yang terlibat dalam festival ini berangkat dari bawah dan mereka bersatu padu membangun pariwisata. Jika pariwisata maju, tentu akan beriringan dengan kemajuan sektor UKM yang ada”, katanya.

Ketua Umum Sanur Village Festival I.B Gede Sidharta Putra mengatakan, dengan spirit Tat Twam Asi, kita bisa saling menghormati satu dan yang lainya. Inilah yang kita gemakan saat ini untuk mewujudkan rasa saling memiliki, menghargai dan menjaga seperti halnya Desa Sanur yang bersih, lestari dengan warga yang selalu rukun, tenang dan nyaman. Dari sinilah inovasi dan kreatifitas selalu bisa muncul dan tumbuh berkembang seiring dengan konsistensi pelaksanaan SVF. (Humas.dps)