Menteri PANRB saat berdialog bersama jajaran Direksi Jasa Marga di Jakarta, Selasa (12/1).
JAKARTA – Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (PANRB) Yuddy Chrisnandi mengatakan, agar perusahaan pengelola jalan tol, khususnya PT Jasa Marga meningkatkan kerjasama dengan Korlantas dan Dinas Perhubungan. Jangan sampai hanya karena kurang kerjasama, akhirnya publik dirugikan.
Hal itu dikatakan Yuddy saat berunjung ke kantor pusat PT Jasa Marga di Jakarta, Selasa (12/01). “Semua potensi pemerintah yang memiliki personil harus dipergunakan. Satu sama lain harus bekerja sama. Jangan sampai hanya karena kurang kerjasama, akhirnya publik yang dirugikan," kata Yuddy.
Diingatkan juga agar Jasa Marga melakukan pemantauan, misalnya dengan memasang CCTV di pintu depan dan pintu belakang masuk tol. Dengan begitu kita bisa mengetahui penyebab terjadinya kemacetan. Jasa Marga juga harus bertindak tegas terhadap pengguna jalan tol yang melanggar aturan. Misalnya truk kontainer yang membawa muatan overload. "Saran saya, di beberapa pintu masuk tol sebaiknya ada jembatan timbangannya. Ini salah satu upaya untuk pemeliharaan, keselamatan dan disiplin," imbuhnya.
Dalam kunjungan tersebut Menteri Yuddy mengingatkan bahwa Kementerian PANRB memiliki tugas sebagai penanggung jawab, pengawas dan pembina pelayanan publik. Kunjungan ini dimaksudkan untuk memastikan agar seluruh pelaksanaan memberikan pelayanan untuk masyarakat berjalan dengan baik.
Setiap pelayanan publik semakin hari semakin baik, dan masyarakat juga senang sehingga menimbulkan persepsi yang baik terhadap pemerintah dalam hal pelayanan publik. “Semakin puas masyarakat maka semakin percaya mereka kepada pemerintah sehingga dapat menciptakan pemerintahan yang akuntabel dan transparan," kata Yuddy.
Kehadiran Yuddy kali ini tak lepas dari parahnya kemacetan yang terjadi pada liburan 2015 Desember 2015 lalu. Namun demikian, tidak bermaksud untuk mencari kesalahan tetapi bagaimana memperbaiki kondisi yang begitu buruk agar bisa diperbaiki atau diminimalisir dari masalah jalan tol. "Leading sector jalan tol adalah Jasa Marga,” ujarnya.
Terkait dengan peristiwa kemacetan di akhir tahun lalu, salah satu titik lemahnya koordinasi dan bagaimana memfungsikan instansi-instansi lain untuk membantu meminimalisir kemacetan. Karena itu, Menteri mengajak Jasa Marga untuk turut terlibat agar lebih terbuka," kata Yuddy.
Tak lupa, Yuddy memberikan catatan mengenai standar pelayanan publik. Dia meminta agar Deputi Pelayanan Publik Kementerian PANRB menjelaskan mengenai standar pelayanan serta maklumat pelayanan yang harus tercantum di setiap kantor pelayanan. Dengan demikian orang tahu bahwa Jasa Marga transparan dan akuntabel, mereka tahu hak-haknya. “Jadi ada kejelasan ketika ke jalan tol, termasuk pengaduan masyarakat dan survei," ujarnya.
Direktur Utama PT Jasa Marga Adityawarman mengakui masalah kemacetan yang terjadi beberapa waktu lalu karena kurangnya koordinasi. Dia pun berjanji akan selalu meningkatkan koordinasi dan memperbaiki pelayanan.
Dijelaskan, kemacetan yang terjadi pada 23 Desember lalu karena ada beberapa hal. Diantaranya yaitu mengenai volume truk yang masuk ke jalan tol, sehingga semakin menambah volume kendaraan pribadi. Selain itu, masalah rest area yang terkadang membuat pengendara parkir sembarangan. "Kami minta agar jalan tol dibantu dengan moda transportasi lain. Kami tetap usulkan solusi masalah transportasi," kata Adityawarman.
Dalam kesempatan itu, dia juga menyampaikan rencana pembangunan jalan tol Jakarta-Cikampek II. Menurutnya, jalur itu akan mengurangi kemacetan ketika libur besar. "Investasinya sebesar Rp 14 triliun untuk jangka waktu pembangunan 3 tahun, dengan konsesi 30 tahunan," kata Adit. (ns/HUMAS MENPANRB)