BOGOR - Wakil Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Eko Prasojo mendorong jajaran birokrasi agar tidak terjebak dalam rutinitas. Terlebih dalam merencanakan program masing-masing instansi, harus ada inovasi-inovasi sehingga setiap rupiah dari uang Negara yang dibelanjakan dapat memberi manfaat bagi masyarakat.
Hal itu dikatakan Wamen ketika membuka Raker Teknis Program dan Anggaran ANRI Tahun 2014 yang di Bogor, Jumat (25/01). “Ini membutuhkan kesabaran, dan kita harus bekerja dari hati. Dengan demikian, kita bekerja business as ussuaa. Karena yang dilakukan sebelummnya begitu, maka sekarang juga begitu,” ujarnya lebih lanjut.
Dikatakan, sejauh ini penyusunan program kerja yang dilakukan oleh kementerian/lembaga/maupun pemerintah daerah banyak yang terkesan copy paste dari program-program tahun sebelumnya. Jajaran birokrasi sering kurang memperhatikan outcome atas program maupun kegiatan yang telah dan akan dilaksanakannya. “Hal ini harus diubah,” tandasnya.
Dalam kesempatan itu Wamen Eko Prasojo mengapresiasi langkah ANRI yang telah mulai erpikir untuk menyusun program tahun 2014, manakala sejumlah instansi lain masih berkutat dengan rencana tahun 2013. Namun diingatkan bahwa tahun 2014 merupakan tahun terakhir dari RPJMN II. Untuk itu, program-program dan rencana kegiatan itu haruslah diselaraskan dengan kebijakan pemerintah dimaksud.
Terlebih, lanjut Eko Prasojo, saat ini ANRI merupakan salah satu dari 20 K/L yang telah melaksanakan reformasi birokrasi dan sudah menerima tunjangan kinerja.Dengan semangat reformasi birokrasi, ANRI diminta untuk lebih menajamkan program-programnya, mengingat sebagian besar masyarakat Indonesia belum memahami kehadiran dan peran ANRI secara jelas.
Wamen menambahkan, reformasi birokrasi yang dilakukan oleh setiap kementerian/lembaga maupun pemda memiliki karakteristik. Karena itu, guru besar FISIP UI ini mengajukan tantangan, agar reformasi birokrasi di tubuh ANRI dapat memberikan warna yang kuat. “Ini tantangan bagi pimpinan beserta segenap jajaran ANRI untuk menyusun rencana dan program-program yang lebih membumi, serta mewujudkannya dengan konsisten,” ujarnya. (ags/HUMAS MENPAN-RB)