Menteri Yuddy mengukur pohon di Kebun Raya Cibodas, Bogor, Sabtu (03/10)
CIBODAS - Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Yuddy Chrisnandi bersama Deputi Bidang Pelayanan Publik Mirawati Sudjono melakukan blusukan ke Kebun Raya Cibodas, Bogor. Yuddy berpesan agar pengurus kebun raya memperhatikan kebersihan dan kenyamanan pengunjung. "Catatan saya yang pertama adalah perhatikan soal kebersihan. Kalau dibandingkan dengan Kebun Raya Bogor dan Bedugul, Bali, kondisi di sini jauh sekali," kata Yuddy saat meninjau tempat-tempat wisata di kebun raya Cibodas, Sabtu (4/10).
Menteri didampingi Deputi Pelayanan Publik Mirawati Sudjono meminta agar ada perbaikan, mulai dari kebersihan dan kenyamanan. Menurutnya, keterbatasan anggaran dan sumber daya manusia tidak boleh menjadi alasan untuk mengembangkan pariwisata di Kebun Raya Cibodas. Dia juga meminta agar pengurus kebun raya berpikir inovatif dan kreatif karena hal itu juga mampu meningkatkan pendapatan kebun raya dan pemerintah daerah, sehingga akan berimbas pada infrastruktur yang lebih baik dan bermanfaat bagi masyarakat sekitar.
Dalam kunjungan tersebut, Menteri Yuddy disambut oleh Kepala Konservasi Tumbuhan Kebun Raya Cibodas Agus Suhatman dan Kepala Seksi Konservasi Kebun Raya Cibodas Eka Aditya Putri Iskandar.
Yuddy mengatakan, ketika memasuki wilayah Kebun Raya Cibodas, dia melihat banyak sampah. Dia pun menyarankan untuk memasang spanduk di depan pintu masuk kebun raya. "Di pintu masuk harus ada pengumuman besar seperti dilarang membuang sampah sembarangan jika masih melakukan maka akan didenda," kata Yuddy.
Namun, Yuddy mengatakan, untuk memberikan denda harus ada ketentuannya. Misalnya saja, jika petugas kebersihan melihat pengunjung membuang sampah sembarangan maka bisa diberi peringatan. "Tetapi kalau petugas melihat orang yang sama membuang sampah untuk yang kedua kalinya maka bisa langsung didenda, misalnya menaikkan harga tiket," kata Yuddy.
Catatan Menteri Yuddy selanjutnya yaitu mengenai kenyamanan di kebun raya Cibodas. Menurutnya, kendaraan yang masuk ke dalam lokasi wisata sangat mengganggu dan membahayakan para pengunjung. "Orang datang ke sini kan ingin cari sesuatu berbeda.Mereka ingin berjalan kaki menikmati pemandangan. Jadi rajanya yang jalan kaki, jadi harus ada yang dikorbankan," kata Yuddy.
Di Kebun raya Bedugul, Bali ujarnya,setiap musim liburan semua kendaraan tidak boleh ada yang masuk. Sehingga hal itu membuat leluasa para pengunjung untuk berjalan kaki. "Coba diatur parkirannya," katanya.
Kepada pengurus kebun raya, Menteri menekankan agar berpikir kreatif dan inovatif. Dia mencontohkan, penginapan yang disewakan pihak kebun raya yang berada di tengah-tengah pusat wisata sebaiknya direvonasi, dibuat suasana yang klasik dan alami, sehingga akan meningkatkan nilai sewa.
Selain itu, pengurus kebun raya bisa mengelola foto dengan menghadirkan tukang foto yang berasal dari pengurus kebun raya. "Hal-hal seperti inikan bisa meningkatkan pendapatan kebun raya dan juga pemda. Jadi kita bisa menutupi kekurangan anggaran yang selama ini dikeluhkan," kata Yuddy.
Kepala Kebun Raya Cibodas Agus Suhatman mengatakan akan segera menindaklanjuti instruksi Menteri Yuddy. "Kami akan menindaklanjuti semua kritik dan saran yang disampaikan pak Menteri. Mudah-mudahan dalam waktu dekat semua hal-hal yang menjadi catatan bisa segera diperbaiki," kata Agus. (ns/ris/HUMAS MENPANRB)