Pin It

20150611 Disdukcapil SRagen

SRAGEN  – Kabupaten Sragen, Jawa Tengah yang selama ini menjadi kiblat reformasi Pelayanan (perijinan) Terpadu Satu Pintu (PTSP), kembali membuat terobosan. Proses perijinan yang sudah cepat, pasti, dan murah itu kini bisa dipercepat lagi dengan memangkas antrean sekitar 40 persen dari proses pada umumnya.

Kalau antrean di banyak tempat pelayanan perizinan terpadu, setidaknya pelayanan di sini memakan waktu satu hingga dua jam saja untuk penyelesaian validasi, dan tidak lebih dari satu minggu untuk dapat diterbitkan secara resmi. Kalau dihitung-hitung itu sekitar 40 persen lebih cepat dari pelayanan pada umumnya.

Bukan hanya BPTPM, Sragen juga memiliki Unit pelayanan Terpadu Penanganan Kemiskinan (UPTPK), fasilitas yang diperuntukkan khusus bagi warga miskin di Bumi Sukowati ini. Terobosan ini telah berhasil menyabet penghargaan bergengsi, yakni menjadi  juara II di ajang bergengsi United Public Service Awards (UNPSA) 2015.  Bersama inovasi dari Kabupaten Aceh Singkil, Indonesia menempatkan dua penghargaan dari PBB.

Kenyataan itu membuat Menetri PANRB Yuddy Chrisnandi tak bisa menyembunyikan kekagumannya. Menurutnya, Kabupaten Sragen merupakan contoh dalam penerapan pelayanan publik yang optimal dan profesional. “Saya sempat bingung harus berkomentar apa ketika mengunjungi UPTPK (Unit pelayanan Terpadu Penanganan Kemiskinan) tadi. Semua bentuk pelayanananya sangat mengagumkan,” ujar Yuddy di hadapan pejabat pemerintah dan Aparatur Sipil Negara (ASN) Kabupaten Sragen, Kamis (11/06).

Yuddy tak lupa menyampaikan apresiasi yang tinggi terhadap prestasi yang dilakukan Kabupaten Sragen yang telah mengangkat nama Indonesia di kancah internasional. Namun Menteri tetap mengajak ASN untuk mendukung upaya penerapan revolusi masyarakat Indonesia, khususnya bagi aparatur negara, yang merupakan modal utama untuk mengangkat Indonesia ke posisi yang lebih tinggi.

Menurutnya, revolusi mental mampu mendorong peningkatan kapabilitas dalam pengelolaan tata kelola pemerintahan. Dari situ akan menghasilkan sikap profesional yang pada gilirannya mendorong kualitas kinerja dan pelayanan yang berdaya saing global.

“Pemerintah Kabupaten Sragen telah berhasil menerapkan apa yang dinamakan kinerja pelayanan yang optimal, sehingga memang pantas jika pencapaian terkait berhasil membuahkan apresiasi bergengsi di tingkat dunia,” tukas Yuddy seraya menunjuk ke arah Bupati Sragen Agus Fatchurahman yang disambut dengan tepuk tangah riuh para hadirin.

Sebelum bertatap muka dengan ASN, Yuddy meninjau seluruh inovasi pelayanan publik di lingkungan Kantor Bupati. Dikatakan bahwa Bupati Sragen begitu fasih memebrikan penjelasan.  “Saya mau tanya apa, pak Bupati seperti langsung tahu jawabannya,” lanjut Yuddy yang disambut dengan gelak tawa hadirin.

Selain Yuddy,  Kepala BKPM Franky  Sibarani juga mengapresiasi kinerja BPTPM yang berhasil menarik minat investor untuk berinvestasi hingga mencapai Rp 1,2 trilyun dalam kuartal pertama tahun ini.

Kepala Badan Perijinan Terpadu dan Penanaman Modal (BPTPM) Kabupaten Sragen Tugiyono menjelaskan, investasi sebesar itu banyak berasal dari sektor industri pertanian dan manufaktur. Dari sektor industry pertananian, Sragen kini menempati posisi sebagai lumbung  padi  terbesar kedua di Provinsi Jawa Tengah. Dengan potensi perputaran rupiah yang cukup baik itu, mampu membuat banyak investor tertarik untuk berinvestasi.

Sedangkan pada industri manufaktur, Tugiyono menjelaskan bahwa posisi Sragen strategis dalam lalu lintas perdagangan jalur Surabaya-Surakarta-Yogyakarta. “Sragen ada di kawasan yang sangat padat lalu lintas perdagangannya. Selain itu, biaya produksi di Sragen cukup kompetitif serta memiliki ketersediaan tenaga kerja yang cukup dan mumpuni.

Menurut Tugiyono, pencapaian tersebut didukung oleh peran aktif Pemkab Sragen dalam menggalakkan pelatihan kerja kepada kelompok usia produktif di seluruh wilayah Bumi Sukowati. “Akhir tahun ini kami berharap jumlah investasi yang masuk ke Kabupaten Sragen menembus angka Rp 5 trilyun,” tukas Tugiyono. (hfu/HUMAS MENPANRB)