Menteri PANRB Yuddy Chrisnandi (kanan) dan Plt Kepala BPWS Herman Hidayat mencermati maket pengembangan kawasan Suramadu
SURABAYA - Menteri PANRB Yuddy Chrisnandi minta kepada Plt. Kepala Badan Pengembangan Wilayah Suramadu (BPWS) Herman Hidayat untuk menetapkan skala prioritas program yang akan dilaksanakan dan dibuat secara terukur. Dengan demikian misi yang diemban oleh lembaga ini jelas kapan selesainya.
Sebagai gambaran, untuk tahap pertama membangun kawasan industri, dengan target selesai sekuan tahun. "Kemudian kawasan pergudangan, serta kawasan wisata dan seterusnya. Semua harus dibuat time table-nya agar jelas tahapannya, dan kalau sudah menyelesaikan misinya, lembaga non struktural dibubarkan," ujar Yuddy saat bertenu dengan jajaran manajemen BPWS di Surabaya, Kamis (27/08).
Kunjungan Menteri ysng didampingi Deputi Kelembagaan dan Tatalaksana Kementerian PANRB Rini Widyantini ini merupakan tahapan terakhir dari evaluasi lembaga non struktural (LNS) yang dilakukan sejak tiga bulan terakhir. Sesuai dengan Nawa Cita ke-6 yang diperkuat perintah Presiden Jokowi, Kementerian PANRB melakukan evaluasi terhadap LNS yang dibentuk dengan keoutusan pemerintah, baik Perpres maupun peraturan pemerintah (PP).
Menurut Yuddy, akhir Agustus 2015 ini, evaluasi ditargetkan rampung dan segera menyerahkan rekomendasi kepada Presiden. "Apakah dibubarkan, dipertahankan atau diperkuat, nanti Presiden yang akan memutuskan," ujarnya.
BPWS dibentuk dengan Perpres no. 27/2008 yang kemudian diubah dengan Perores no. 23/2009. "Tetapi kami baru beroperasi secara resmi pada tahun 2011," ujar Herman.
Meski demikian, dalam tahap awal ditemui banyak kendala di lapangan, terutama masalah sosial, terkait dengan tradisi dan kultur dari masyarakat setempat. LNS yang diawaki oleh 182 orang, dengan anggaran rutin Rp 39 miliar per tahun ini sering tidak berdaya merealisakan program-program yang telah ditetapkan, sehingga penyerapan anggaran tidak maksimal.
Herman menambahkan, saat ini pihaknya sudah berhadil mrlakukan pengukuran tanah di Bangkalan untuk membangun interchange. "Akan dibuat semanggi seperti yang di Jakarta. sehingga akses keluar masuk jembatan Suramadu lebih mudah," imbuh Herman. (ags/HUMAS MENPANRB)