Salah satu pegawai Kementerian PANRB saat sedang disuntik vaksin Hepatitis B di Kantor Kementerian PANRB, Rabu (07/08).
JAKARTA - Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (PANRB) menggelar vaksinasi Hepatitis B di Jakarta, Rabu (07/08). Kepala Biro SDMU Kementerian PANRB Sri Rejeki Nawangsasih mengatakan kegiatan vaksinasi ini diperuntukkan bagi seluruh pegawai Kementerian PANRB sebagai upaya deteksi dini dan pencegahan penularan jika terbukti mengidap Hepatitis B. “Saya berharap kegiatan vaksinasi ini dapat mencegah penularan penyakit, utamanya Hepatitis B di lingkungan Kementerian PANRB. Harapannya dengan deteksi dini ini tidak akan terjadi penularan penyakit Hepatits B,” ujarnya.
Sri Rejeki menambahkan, kegiatan pemberian vaksin adalah bagian dari program kesejahteraan di Kementerian PANRB yang bertujuan untuk menunjang kinerja pegawai. “Ini kan sebagai bentuk dukungan terhadap kinerja pegawai. Kalau tubuhnya sehat tentu kinerjanya akan baik,” imbuhnya.
Kegiatan vaksinasi bagi pegawai Kementerian PANRB telah diselenggarakan selama dua tahun berturut-turut. Tahun 2018, vaksin Difteri diberikan pada seluruh pegawai karena penyakit tersebut sempat mewabah di awal tahun. Tahun ini vaksin Hepatitis B dipilih karena melihat urgensi dari dampak yang ditimbulkan penyakit ini. “Indonesia ini sebenarnya negara dengan kasus Hepatitis B cukup besar di Asia Tenggara. Komplikasi dari penyakit Hepatitis B ini juga berbahaya, menyita banyak biaya, dan tentunya waktu dan jam produktif si penderita. Untuk itu fokus kita tahun ini pada pencegahan penyakit tersebut,” ungkap Koordinator Pelaksana Vaksinasi Hepatitis B dr. Evy Kusumawardhani.
Pemberian vaksin hepatitis B ini merupakan tindak lanjut dari pemeriksaan Screening Pravaksin Hepatitis B bagi Pejabat dan Pegawai Kementerian yang telah diselenggarakan pada Rabu (31/07). Pegawai yang mendapat hasil negatif Hepatitis B pada screening pravaksin dapat langsung mendapat suntikan vaksin hari ini. Sementara, bagi mereka yang dinyatakan positif Hepatitis B, terdapat beberapa mekanisme untuk penyembuhan penyakit. “Kalau hasil pemeriksaaan pravaksin positif, kami surati secara pribadi pesertanya untuk berkonsultasi. Kemudian kami arahkan untuk pemeriksaan pada dokter penyakit dalam yang spesifik menangani masalah hepar atau hati,” tutur dr. Evy.
Dokter yang setiap hari bertugas di Poliklinik Kementerian PANRB ini memastikan tim kesehatan Kementerian PANRB juga akan terus melakukan pendampingan kepada pegawai yang dinyatakan positif Hepatitis B. “Kami juga akan terus melakukan pemantauan kepada yang bersangkutan terutama memberikan support dan memberikan bantuan yang bisa kami berikan disini,” imbuhnya.
Tidak hanya memberikan vaksin dan melakukan pemeriksaan kesehatan saja, Tim Kesehatan Kementerian PANRB juga berkomitmen untuk mengedukasi pegawai tentang pentingnya menjaga kesehatan tubuh dari berbagai penyakit berbahaya. “Harapan kami melalui rangkaian kegiatan edukasi, pemeriksaan, hingga vaksinasi, bisa tercipta status kesehatan yang maksimal dan proteksi yang maksimal bagi seluruh pegawai sehingga bisa produktif waktu kerjanya. Tentu yang tidak kalah penting kualitas hidupnya juga meningkat,” tutup Evy. Kegiatan pemberian vaksin Hepatitis B ini diselenggarakan hingga Kamis, (08/08). (rum/fik/HUMAS MENPANRB)