JAKARTA - Seperti pepatah 'mencegah lebih baik daripada mengobati', Pemerintah Kota Tangerang berusaha menggalakkan upaya kesehatan masyarakat (UKM) yang bersifat promotif dan preventif. Untuk itu, Pemkot Tangerang menghadirkan Pelayanan Rumah Cageur Jasa (Colaborasi Kunjungan Rumah Integrasi Keluarga Sehat).
Pelayanan Rumah Cageur Jasa merupakan modifikasi dari Program Indonesia Sehat dengan Pendekatan Keluarga (PIS-PK). "Keunggulan program ini karena adanya jemput bola oleh petugas kesehatan sehingga warga bisa berinteraksi langsung dengan ahlinya terkait masalah kesehatan," ujar Wakil Wali Kota Tangerang Sachrudin saat presentasi dan wawancara Top 99 Inovasi Pelayanan Publik di Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (PANRB) beberapa waktu lalu.
Cageur Jasa menggabungkan upaya promotif, preventif, dan kuratif ke dalam sebuah layanan jemput sasaran di luar gedung Puskesmas. Kunjungan rumah ini dimulai dengan melakukan pendataan ke tiap rumah warga, baik yang sehat maupun yang sakit, untuk dicek kesehatannya.
Wakil Wali Kota Tangerang Sachrudin saat presentasi dan wawancara Top 99 Inovasi Pelayanan Publik di Kementerian PANRB
Tidak hanya berhenti pada pendataan dan pemetaan masalah saja, tetapi petugas juga langsung membantu warga dalam memecahkan masalah kesehatan, seperti pemberian konseling, penyuluhan, dan tindakan medis yang dibutuhkan. Perilaku hidup sehat warga dan keluarganya juga akan dipantau dan dievaluasi oleh petugas kesehatan saat berkunjung.
Inovasi yang diinisiasi oleh Dinas Kesehatan Kota Tangerang ini telah dijalankan pada 36 puskesmas di seluruh wilayah Tangerang. Selama enam hari dalam seminggu, petugas melakukan kunjungan minimal ke sepuluhkepala keluarga (KK). Dalam pelaksanaannya, kunjungan dilakukan setidaknya oleh satu dokter/bidan dan satu perawat yang dilengkapi dengan kendaraan bermotor roda dua.
Inovasi ini dinilai bisa menekan angka kejadian sakit dengan peningkatan derajat kesehatan masyarakat. "Kegiatan ini mampu mendeteksi penyakit lebih dini dan mendorong mendekatkan akses pelayanan kesehatan puskesmas kepada masyarakat," jelas Sachrudin.
Terobosan yang telah berjalan sejak 2017 ini mendapat respon positif dari masyarakat dan stakeholder yang terlibat. Cageur Jasa dapat menjadi sarana penyampaian maupun penyerapan informasi dari warga masyarakat.
Selain itu, dengan pendekatan continuum of care, silaturahmi antara petugas dan warga dapat terjalin sehingga terciptalah kerja sama yang baik. Inovasi ini diharapkan mendorong masyarakat melanjutkan perilaku hidup sehat. "Kita ingin agar masyarakat Kota Tangerang mampu hidup sehat secara mandiri," tutup Sachrudin. (nan/HUMAS MENPANRB)