JAKARTA – Pemerintah Kota Denpasar, Bali melakukan upaya jemput bola terkait pelayanan kesehatan kepada masyarakat. Pelayanan pra-rumah sakit di lokasi kejadian atau rumah pasien terus dilakukan sehingga penanganan medis bisa lebih cepat dan optimal.
Program tersebut dinamakan Denpasar Mantap Kesehatan Masyarakat (Damakesmas), yang diciptakan oleh Dinas Kesehatan Kota Denpasar. Wali Kota Denpasar Ida Bagus Rai Mantra mengatakan, Damakesmas berperan penting dalam mengatasi kekurangan atau kelemahan pelayanan pra-rumah sakit. Inovasi ini mempunyai dua kegiatan utama yakni meliputi Program Sistem Penanggulangan Gawat Darurat Sehari-hari (SPGDT-S) dan Program Perawatan Kesehatan Masyarakat (Perkesmas).
Kasus kecelakaan dan evakuasi orang sakit merupakan kasus tertinggi yang ditangani setiap bulan oleh Perkemas. “Untuk kegiatan perkesmas tercatat sudah 55 persen kunjungan rumah berhasil dilaksanakan oleh tim Perkesmas Kota Denpasar dari 1577 kepala keluarga yang menjadi keluarga binaan,” jelas Rai Mantra, saat Presentasi dan Wawancara Kompetisi Inovasi Pelayanan Publik (KIPP) 2019 di Kantor Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (PANRB).
Dalam inovasi ini, kegiatan yang menjadi program utama dimantapkan dengan adanya integrasi antara Dinas Kesehatan, BPBD dan Dinas Komunikasi, Informasi dan Statistik Kota Denpasar, guna memakai aplikasi Damakesmas. Damakesmas tercipta untuk meningkatkan akses, kapasitas dan kualitas kesehatan dan Pembangunan Indonesia Sehat dengan Pendekatan Keluarga (PISPK).
Wali Kota Denpasar Ida Bagus Rai Mantra saat Presentasi dan Wawancara Kompetisi Inovasi Pelayanan Publik (KIPP) 2019 di Kantor Kementerian PANRB.
Menurut Rai, permintaan masyarakat akan pelayanan pra-rumah sakit dan rujukan terus meningkat. Hal ini berpengaruh pada respon time penanganan kasus yang dilakukan oleh dua pos Publik Safety Center (PSC) yang ada di Kota Denpasar serta belum maksimalnya kunjungan rumah yang dilakukan oleh puskesmas di wilayah kerjanya.
Program ini juga berdampak positif terhadap kelompok-kelompok penduduk, termasuk kelompok yang rentan, yaitu anak-anak, perempuan, orang tua, orang cacat, dan lain-lain. Hal itu tercermin dari kunjungan rumah dengan metode jemput bola ke keluarga risiko tinggi terhadap masalah kesehatan.
Damakesmas merupakan program inovasi pelayanan kesehatan masyarakat untuk mendukung Padmaksara No. 6 yaitu mewujudkan pelayanan prima berlandaskan Sewaka Dharma dan meningkatkan akses, kapasitas dan kualitas kesehatan dan PISPK. Untuk diketahui, Padmaksara adalah visi Pemkot Denpasar yang teridiri dari delapan program utama dan 33 program kegiatan.
Rai berharap, Program Damakesmas bisa diadaptasi dan diterapkan di wilayah Provinsi Bali. Mengingat beberapa wilayah di Provinsi Bali memiliki kesamaan topografi dan karakteristik penduduk yang hampir sama dengan Kota Denpasar.
Dilihat dari aspek ekonomi, program ini sangat membantu masyarakat dalam memperoleh akses layanan kesehatan. “Pelayanan yang bersifat gratis dan tidak membedakan status sosial sangat membantu masyarakat,” tutup Rai. (dit/HUMAS MENPANRB)