Bratislava, wapresri.go.id – Salah satu agenda dalam kunjungan kerja Wakil Presiden (Wapres) K.H. Ma’ruf Amin di Slovakia, adalah melakukan pertemuan dengan Presiden Slovakia, Zuzana Čaputová, di Istana Presiden Slovakia, Senin (27/11/2023).
Pada pertemuan penting ini, Wapres menyampaikan bahwa Indonesia terus berkomitmen mendukung pemberdayaan perempuan, menyuarakan pentingnya akses pendidikan dan kesehatan bagi perempuan, serta mendorong partisipasi perempuan di berbagai sektor. Oleh karena itu, sebagai negara yang berada di bawah kepemimpinan seorang perempuan hebat, Wapres mengajak Slovakia untuk terus mendorong pemberdayaan dan inklusifitas perempuan di semua bidang.
“Saya mengajak Slovakia bersama dengan Indonesia, untuk mendorong pemberdayaan perempuan di semua sektor, ekonomi, sosial dan politik, termasuk berperan aktif dalam isu-isu global,’’ tutur Wapres.
Lebih lanjut Wapres menyampaikan, bahwa Indonesia juga pernah dipimpin oleh seorang pemimpin perempuan, yaitu Presiden Megawati Soekarnoputri pada tahun 2001 hingga 2004. Dimana, pada masa kepemimpinan beliau, banyak perempuan hebat turut terlibat di dalam kepengurusan kabinet. Semangat inklusifitas tersebut, tambah Wapres, terus dilanjutkan hingga kepemimpinan Presiden Joko Widodo saat ini dimana juga banyak terdapat keterlibatan menteri perempuan di dalam susunan kabinet.
‘’Di Kabinet Indonesia Maju Pemerintahan Indonesia saat ini, terdapat enam menteri perempuan yang memegang portofolio penting,’’ papar Wapres.
‘’Saya meyakini kaum perempuan memiliki kualitas kepemimpinan dan kapasitas yang sama baiknya dengan laki-laki,’’ lanjutnya.
Menutup pembicaraan soal isu perempuan, Wapres pun menyampaikan keprihatinannya atas perlakuan tidak baik yang masih sering menimpa kaum perempuan, salah satunya di dalam eskalasi konflik yang terjadi di jalur Gaza. Ia pun mengajak seluruh pemimpin di dunia, untuk bersama-sama menyuarakan perdamaian dan perilaku baik, tidak hanya untuk perempuan, anak-anak, namun juga untuk seluruh penduduk dunia agar tercipta kehidupan bermasyarakat serta bernegara yang damai dan sejahtera.
‘’Perang di Gaza yang terjadi sejak 7 Oktober lalu, telah menewaskan sekitar 8.300 perempuan dan anak-anak Palestina atau hampir 70 persen dari total korban tewas. Lebih dari 490.000 perempuan tergusur dari rumah mereka,’’ tutup Wapres.
(RN, BPMI – Setwapres)