Yogyakarta, wapresri.go id – Wakil Presiden (Wapres) K.H. Ma’ruf Amin, didampingi Ibu Hj. Wury Ma’ruf Amin, mengunjungi MuseumKu Gerabah Timbul Raharjo Kasongan, Kajen, Bangunjiwo, Kec. Kasihan, Kab. Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY). Kunjungan ini disambut hangat oleh Bupati Bantul Abdul Halim Muslih dan Pemilik Museum Ani Saikoh.
Wapres mengapresiasi kerja keras dan inovasi para perajin gerabah Kasongan yang telah berhasil menembus pasar internasional.
“Ini saya kira satu hal yang patut kita apresiasi. Jadi ada satu kampung, Kasongan ini satu kampung ini dibangun oleh para pendirinya, dikembangkan oleh Pak Timbul yang memang seorang seniman, sehingga ini jadi museum,” ujar Wapres dalam keterangan pers usai meninjau berbagai produk gerabah di MuseumKu .
Wapres terkesan dengan berbagai bentuk gerabah yang dihasilkan, mulai dari gerabah tradisional hingga yang menyerupai keramik modern.
“Produksinya berbagai bentuk gerabah, dari yang masih bentuknya gerabah sampai kepada yang sudah jadi semacam keramik, dan ternyata ini hasilnya sudah diekspor ke Eropa, ke Amerika. Ini luar biasa,” tambahnya.
Namun, Wapres juga menyoroti tantangan yang dihadapi oleh perajin gerabah Kasongan terkait ketersediaan bahan baku.
“Saya tanya ini, kan lama-lama tanahnya [habis]. [Apa] ini sudah cukup, masih cukup? Ternyata sudah mulai tanahnya nyari dari luar. Dari luar daerah karena di sini (Kasongan) lama-lama habis,” terang Wapres.
“Jadi [tanah liatnya] dari berbagai daerah didatangkan bahan bakunya. Jadi tidak pernah habis karena bisa ngambil dari mana-mana,” tambahnya.
Wapres pun berharap agar inovasi terus dikembangkan, terutama oleh generasi muda Kasongan.
“Saya sangat tertarik dan saya harap terus dikembangkan, terutama putra-putri Kasongan. Mungkin juga menjadi tempat studi bagi daerah-daerah lain yang ingin mengembangkan model ini. Model gerabah ini,” harapnya.
Sebelumnya, ketika peninjauan produk gerabah, Ani Saikoh menjelaskan kepada Wapres bahwa gerabah Kasongan telah dikenal luas karena teknik tempel yang sederhana namun menghasilkan produk yang estetis dan bernilai tinggi.
“Kami menggunakan tanah liat dari berbagai daerah seperti Godean dan Klaten karena tanah lokal sudah tidak mencukupi,” ujarnya.
Sementara, Ketua Masyarakat Perlindungan Indikasi Geografi (MPIG) Gerabah Kasongan Heru Siswanto menambahkan bahwa produksi gerabah Kasongan setiap bulannya mengekspor lebih dari 50 kontainer ke berbagai negara.
“Setiap bulan, Kasongan mengekspor lebih dari 50 kontainer kerajinan gerabah ke berbagai negara, menjadikan nilai ekspor tertinggi di Bantul,” ungkapnya.
MuseumKu Gerabah didirikan oleh Timbul Raharjo dan berfungsi sebagai tempat pameran seni serta pusat edukasi dan pelestarian budaya. Museum ini menawarkan berbagai fasilitas seperti MG Kitchen dan kelas pembuatan gerabah yang memberikan pengalaman edukatif dan interaktif bagi pengunjung.
Selain Ibu Wury, hadir mendampingi Wapres dalam acara ini, Kepala Sekretariat Wapres Ahmad Erani Yustika, Plt. Deputi Bidang Dukungan Kebijakan Ekonomi dan Peningkatan Daya Saing Sapto Harjono W.S., Staf Khusus (Stafsus) Wapres Masduki Baidlowi, Masykuri Abdillah, M. Imam Azis, dan Guntur Iman Nefianto, serta Tim Ahli Wapres Johan Tedja Farhat Brachma. (SK/RJP-BPMI, Setwapres)