Deputi Pelayanan Publik Diah Natalisa (tengah) berbincang dengan Walikota Tangsel Airin Rachmi Diany, di Puskesmas Pondok Betung, Jumat (22/04)
JAKARTA - Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Refomasi Birokrasi (PANRB) secara konsisten terus mendorong dan mengapresiasi pemerintah daerah untuk meningkatkan kualitas pelayanan publik. Hal itu terlihat dari komitmen Menteri PANRB Yuddy Chrisnandi, Deputi Pelayanan Publik Diah Natalisa beserta jajarannya dengan selalu hadir memberikan motivasi kepada pimpinan pemda dan jajaran Aparatur Sipil Negara (ASN) dengan menyambangi unit-unit pelayanan publik di daerah.
Seperti yang dilakukan Diah Natalisa, Guru Besar Universitas Sriwijaya ini tak kenal lelah. Sepulang dari Bengkulu untuk menghadiri acara Forum Komunikasi, Koordinasi, dan Konsultasi (FKKK) PANRB dan blusukan di Bengkulu, Jumat (22/04), mantan Koordinator Kopertis II ini langsung blusukan ke sejumlah penyelenggara pelayanan publik di Tangerang Selatan Provinsi Banten.
Setibanya di Bandara Soekarno Hatta, Diah sudah ditunggu Asdep Inovasi M. Imanudin dan beberapa staf. Diah pun bergegas menuju Tangsel, untuk bertemu dengan Airin Diany Rachmi, yang juga belum lama dilantik sebagai Walikota untuk kedua kalinya, setelah memenangi pilkada.
Menurut Diah, dirinya ingin mengetahui lebih detail sejauh mana inovasi yang dilakukan Pemkot Tangsel, setelah membaca berita dari media massa bahwa daerah ini melakukan sejumlah inovasi. "Setelah saya melihat ke lapangan, ternyata benar," ujarnya usai mengunjungi pelayanan di Kecamatan Ciputat, dan Puskesmas Pondok Betung.
Di Kecamatan Ciputat, Diah menyaksikan pelayanan masih ramai meskipun waktu sudah pukul 14 lebih. Ternyata, pelayanan di kecamatan ini memang jauh berbeda dengan di kecamatan lain. Menurut Walikota Tangsel Airin, sejak beberapa pekan terakhir, pelayanan pembuatan KTP, KK dan Akta Kelahiran dilakukan hingga pukul 22.00. "Saat ini memang baru di Ciputat. Ke depan akan kami terapkan di seluruh kecamatan di Tangsel," ujarnya.
Dikatakan, hari Jumat dipilih sendiri oleh Camat beserta jajarannya. Alasannya, mereka juga ingin libur pada hari Sabtu dan Minggu. "Kami maklum dan dapat menerima alasan tersebut. Dan ternyata antusiasme warga untuk mendatangi kantor Camat Ciputat sangat bagus. Jumat pertama ada tiga ratus, dari rata-rata hanya seratus orang pada hari-biasa," imbuh Airin yang didampingi Camat Ciputat.
Tak lupa, Diah pun menyapa dan berdialog dengan warga untuk mendapat masukan. Hampir semua yang tengah antre di kecamatan Ciputat menunjukkan raut wajah sebang. "Saya senang ada pelayanan sampai malam. Pulang kerja saya bisa datang untuk mengurus KTP elektronik yang dulu tidak jadi. Padahal waktu itu saya dan keluarga sudah dua kali foto," ujar salah satu warga yang enggan disebutkan identitasnya.
Dari Ciputat, Diah menyambangi Puskesmas Pondok Betung, Diah langsung disuguhi peragaan pendaftaran pasien yang dilakukan dengan sistem scanning KTP dan finger print. Kalau warga sudah pernah mendaftar, maka saat datang lagi data dan rekam medisnya sudah ada di puskesmas ini. "Kalau dia tidak membawa KTP pun, dengan rekam sidk jari sudah ketahuan informasi mengenai orang tersebut," imbuh Airin.
Tidak berhenti sampai di situ, Diah bersama Airin mentambangi hampir seluruh sudut ruangan bangunan dua lantai ini. Mulai dari ruang perawatan anak sampai laboratorium. Diah sepertinya tak terusik dengan cuaca panas yang tidak diimbangi dengan pendingin ruangan yang memadai.
Semula, Diah hanya berecana berkunjung ke dua unit pelayanan ini. Tetapi rupanya Deputi penasaran dan memutuskan melanjutkan kunjungan ke Badan Pelayanan Perijinan Terpadu (BP2T) Tangsel, yang berlokasi di kawasan Serpong. Airin pun sempat menanyakan kepada Diah, apakah tidak capek.
Rasa penasaran Diah dapat dipahami, karena sejak setahun silam BP2T telah menerapkan sistem pelayanan secara online dan tanda tangan secara digital. Bahkan sejak April 2016 telah mendapat legalisir sebagai tabda tangan digital pertama dari Kementerian Kominfo.
Namun nalurinya sebagai dosen mendorong Deputi tidak mau percaya begitu saja. Dia menanyakan dan ingin menyaksikan langsung, bagaimana proses dan alur pembuatan ijin, terutama SIUP dan TDP yang selesai dalam dua hari, dari standar nasional 3 hari.Tak pelak, Diah pun harus duduk dan mencermati layar monitor sambil menyimak penjelasan dari petugas, yang terpaksa menahan pulang meski waktu sudah pukul 16.30.
Diah mengapresiasi BP2T Tangsel yang sudah dan terus meningkatkan kualitas pelayanannya, termasuk membuka pelayanan pada hari Sabtu. Diharapkan, berbagai terobosan inibbisa memberikan kontribusi terhadap perbaikan tingkat kemudahan berusaha (ease of doing business) di tanah air, yang tahun di peringkat 109. "Pak Presiden ingin tahun depan naik ke peringkat 40. Kita semua harus kerja keras dan selalu berkoordinasi," ujar Diah.
Diah Natalisa juga mengajak seluruh pimpinan pemda untuk membangun dan memperkuat komitmennya dalam peningkatan kualitas pelayanan publik. Sebab komitmen pimpinan merupakan kunci paling penting dalam memperbaiki kualitas pelayanan publik. Diingatkan juga bahwa Undang-Undang no. 25/2009 mengamanatkan pemberian sanksi bagi penyelenggara pelayanan publik yang tidak memberikan pelayanan sesuai dengan ketentuan. (ags/HUMAS MENPANRB)