Pin It

 

JAKARTA - Wakil Presiden Jusuf Kalla bertolak menuju Buenos Aires, Argentina, Rabu, 28 Desember pagi, untuk menghadiri Konferensi Tingkat Tinggi negara-negara G20 yang berlangsung pada 30 November sampai 1 Desember 2018. Selama KTT, Wakil Presiden didampingi oleh Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (PANRB) Syafruddin.

KTT G20 ini dilaksanakan di tengah dunia yang panas dingin mencermati ketegangan perang dagang antara dua raksasa ekonomi dunia, Amerika Serikat dan China. Karena itulah, menurut Wakil Presiden Jusuf Kalla, para kepala negara dalam KTT G20 ini akan membahas upaya meredam perang dagang yang menurunkan keadaan ekonomi dunia dan sudah berlangsung beberapa tahun itu. "Ada gejala-gejala ekonomi dunia ini bisa menurun, bahkan bisa resesi, karena perang dagang itu," kata Jusuf Kalla, sehari sebelum berangkat menuju Buenos Aires.

Bagi Indonesia, KTT G20 2018 ini jadi ajang untuk membahas dan melangsungkan berbagai lobi untuk kepentingan Indonesia. Kepentingan Indonesia itu berupa komitmen atas pertumbuhan ekonomi yang kuat, berkesinambungan, seimbang dan inklusif, komitmen atas sistem perdagangan multilateral yang adil, transparan, rules-based dan non-diskriminatif serta dukungan atas peran perdagangan internasional sebagai mesin pertumbuhan ekonomi global.

Selain itu, Indonesia menegaskan perlunya pembentukan sistem pajak internasional yang adil dan efisien, peningkatan partisipasi emerging economies dan negara berkembang dalam tata kelola ekonomi global, dan peningkatan koordinasi dan sinergi kebijakan makro ekonomi untuk meminimalkan spill over effects dan downside risks.

Tema pertemuan G20 kali ini ialah Building Consensus for Fair and Sustainable Development dengan tiga agenda utama yaitu pemikiran atas masa depan dunia, infrastruktur untuk pembangunan, dan masa depan kesinambungan pangan.

KTT ini rencananya dihadiri kepala negara atau kepala pemerintahan 19 negara G20 dan Uni Eropa, tujuh negara undangan serta 10 wakil organisasi internasional. KTT G20 diharapkan menghasilkan dua dokumen utama yaitu Leaders Communique dan Buenos Aires Action Plan.

Di sela-sela mendampingi Wakil Presiden di KTT G20 ini, Menteri PANRB  juga telah diagendakan untuk melakukan pertemuan bilateral dengan pejabat tinggi beberapa negara, serta melaksanakan pertemuan dengan diaspora Indonesia yang berada di Argentina dan sekitarnya. (HUMAS MENPANRB)