Pin It

 20180727 menteri ipdn

Menteri PANRB Asman Abnur dan Mendagri Tjahjo Kumolo saat menghadiri Pelantikan praja IPDN, Jumat (27/07)

 

JATINANGOR - Melalui penerapan sistem Pengajaran, Pelatihan, dan Pengasuhan (Jarlatsuh) dengan pola kumpul, sebar dan kumpul di 8 kampus, lulusan Institut Pemerintahan Dalam Negeri (IPDN) merupakan perekat NKRI. Nantinya para lulusan IPDN tidak langsung dikembalikan ke daerah asal, melainkan akan disebar ke seluruh daerah di Indonesia.

“Mereka nantinya akan ditempatkan di daerah penugasannya dengan sistem cross provinsi. Jadi mereka yang sudah lulus tidak langsung kembali kedaerah asal, tapi akan ditempatkan dan disebar diseluruh Indonesia selama beberapa tahun,” ujar Menteri Dalam Negeri Tjahjo Kumolo dalam acara Pelantikan Pamong Praja Muda Institut Pemerintahan Dalam Negeri (IPDN), di Kampus IPDN Jatinagor, Sumedang, Jumat (27/07).

Menteri Tjahjo menyebut bahwa para lulusan IPDN yang dilantik langsung oleh Presiden RI Joko Widodo adalah putra-putri terbaik dari seluruh Indonesia.  Selama 4 tahun belajar, wisudawan dibekali ilmu dan teori kepemerintahan pembentukan mental kepribadian. Mereka juga melaksanakan Praktek Lapangan Satu, Dua, Tiga, dan Empat, Program Bhakti Karya Praja serta Kuliah Kerja Nyata (KKN).

Saat praktek, mahasiswa IPDN akan disebar ke daerah terpencil dan pelosok dengan mengemban tugas untuk menghadirkan program Nawacita, melayani dan berdedikasi terhadap masyarakat, seperti membangun rumah masyarakat menjadi layak huni dan penataan administrasi pemerintahan desa, kelurahan dan kecamatan. “Sebagai kader penggerak revolusi mental, para lulusan IPDN bisa menjabarkan program Nawa Cita dan Trisakti,” katanya.

Mendagri menambahkan, pembekalan mengenai materi kebijakan strategis nasional dilakukan pula oleh IPDN. Hal tersebut diwujudkan dengan menggandeng Pimpinan KPK, Kepala BNN, Panglima TNI, Kapolri. Sementara mengenai kebijakan strategis daerah oleh Gubernur dan Bupati/Walikota yang berhasil membangun daerahnya.

Dari 1.456 lulusan IPDN Angkakan XXV dilantik menjadi Pamong Praja Muda, dua  lulusan terbaik mendapat penghargaan. Untuk program S1, penghargaan berupa Kartika Pradnya Utama diberikan kepada Adnan Handaru Anpio Tikoto, praja asal Provinsi Lampung tersebut. Sementara lulusan terbaik Program D-IV atas nama Puspita Dewi Pratiwi Fitrah, praja asal Sulawesi Selatan menerima penghargaan Kartika Astha Brata. (byu/HUMAS MENPANRB)