Pin It

 20160502 pelepasan papua

JAKARTA - Pelaksanaan magang yang dilakukan oleh 18 orang aparatur sipil negara (ASN) Pemerintah Provinsi Papua Barat telah usai. Mereka pun mengaku banyak mendapatkan pengetahuan dan pelajaran dari proses magang yang dilaksanakan selama dua bulan.

Theresia Salambauw, ASN yang ditempatkan di Kedeputian Reformasi Birokrasi, Akuntabilitas Kinerja dan Pengawasan Kementerian PANRB mengaku banyak memperoleh pengetahuan. Salah satunya yaitu pengetahuan mengenai peningkatan laporan akuntabilitas kinerja instansi pemerintah (LAKIP) daerah. "Kita bisa tahu ada sesuatu yang selama ini tidak ada di Papua Barat. Misalnya saja soal LAKIP, kita bisa tingkatkan setelah kita selesai magang di sini," ujarnya usai acara pelepasan, Senin (02/05). 

Peserta magang lainnya, Selfiana Mambraku dan Yani Ullo yang ditempatkan di Kedeputian SDM Aparatur Kementerian PANRB mengaku sangat banyak pelajaran yang didapat dari proses magang ini. Menurut mereka, banyak ASN di Papua Barat yang kurang memiliki rasa disiplin. ASN bisa seenaknya saja datang dan pergi dari tempat kerja.  "Luar biasa senang dengan apa yang kita dapat selama kita di sini, karena di Papua Barat kondisinya berbeda sekali,” ujar Yani.

Dia mengaku ditempatkan di perencanaan formasi di SDM, dan diajarkan tentang disiplin pegawai. Karena di Papua disiplinnya sangat kurang, di sana ada yang baru datang jam 10 atau jam 12, dan pulangnya juga tidak tepat waktu. “Ini pengalaman luar biasa yang akan saya terapkan di sana," imbuhnya.

Hal senada diungkapkan Samuel Saeba yang di tempatkan di Kedeputian Pelayanan Publik Kementerian PANRB. Dia mengatakan, selama berada di Kementerian PANRB dirinya belajar bagaimana memberikan pelayanan yang terbaik pada masyarakat. "Secara pribadi saya terimakasih karena banyak mendapat ilmu pengetahuan dari Kemenpanrb, terutama soal pelayanan publik," katanya. 

Samuel mengatakan, dia pernah diajak untuk ikut serta dalam acara Simposium Nasional dan gelar Pelayanan Publik Top 99 Inovasi Pelayanan Publik di Surabaya beberapa waktu yang lalu. Dia mengaku cemburu karena Papua Barat sangat tertinggal dalam menciptakan inovasi pelayanan publik. Dia berjanji akan langsung mendorong pegawai di Pemda Papua Barat untuk menciptakan inovasi yang dapat memberikan pelayanan yang terbaik bagi masyarakat Papua Barat. 

"Kami akan bekerja sama dengan dinas-dinas terkait untuk membuat inovasi pelayanan publik melalu bidang-bidang yang ada. Menurut saya, inovasi bisa dilakukan di bidang kesehatan, tetapi banyak juga di bidang lain yang bisa kita lakukan inovasinya. Itu akan kita ajukan pada Sekda untuk dibuat suatu tim sebagai tindak lanjut dari hasil magang kita," kata Samuel.

Dalam kesempatan itu, Samuel juga menyarankan agar Kementerian PANRB selalu terbuka kepada ASN di daerah terpencil yang ingin menimba ilmu pengetahuan. "Saya usul kepada Pak Menteri agar ke depan tetap terbuka untuk menerima kami, dan untuk menindaklanjuti aturan-aturan yang akan diterapkan karena Kementerian PANRB merupakan dapur pemerintah," kata Samuel. (ns/HUMAS MENPANRB)