Deputi bidang Pelayanan Publik Diah Natalisa bersama Duta LAPOR! Kalimantan Selatan dalam acara LAPOR! Goes to Campus, Banjarbaru, Kalimantan Selatan, Jumat (20/09).
BANJARBARU – LAPOR! Goes to Campus di Universitas Lambung Mangkurat (ULM) telah usai. Namun tugas Duta LAPOR! Kalimantan Selatan yang baru saja terpilih, sudah menanti. Didapuk sebagai Duta LAPOR! tidak hanya membuat mereka menjadi role model penggunaan aplikasi LAPOR!, tapi juga menjadi perwakilan Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (PANRB) untuk menyosialisasikan kanal pengaduan tersebut kepada masyarakat, terutama para generasi muda.
Juri telah menetapkan dua mahasiswa/i sebagai Duta LAPOR! Kalimantan Selatan. Gelar Duta LAPOR! tersebut disematkan kepada M. Ibnu Haikal Jabar, mahasiswa jurusan Hukum Tata Negara Islam Universitas Islam Negeri Antasari Banjarmasin, dan Maharani Septianti, mahasiswi jurusan Psikologi Universitas Lambung Mangkurat.
“Duta LAPOR! menjadi representatif Kementerian PANRB dalam rangka menyosialisasikan LAPOR! kepada masyarakat, khususnya generasi milenial,” ujar Deputi bidang Pelayanan Publik Diah Natalisa usai LAPOR! Goes to Campus ULM selesai, Jumat (20/09). Keberadaan Duta LAPOR! ini sebagai bentuk pendekatan pemerintah kepada masyarakat karena mayoritas pengguna LAPOR! adalah masyarakat yang berada di rentang usia 19-35 tahun.
Terpilihnya Duta LAPOR! dinilai membantu masyarakat terutama generasi milenial agar dapat menyampaikan aspirasi dan keluhan terkait pelayanan publik menggunakan saluran komunikasi yang tepat. Hal ini bertujuan agar menurunkan kecenderungan anak muda untuk ‘curhat’ terkait pelayanan publik yang tidak sesuai ekspektasinya ke media sosial.
Hal senada disampaikan oleh Kepala Bagian Komunikasi Publik Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi (Ristekdikti) Yayat Hendayana selaku tim juri pemilihan Duta LAPOR! Kalimantan Selatan. Menurutnya, mahasiswa lebih mudah dekat dengan sesamanya, sehingga dinilai bisa membantu pemerintah untuk menyosialisasikan LAPOR! dengan cara mereka sendiri. "Terlebih lagi, kedekatan mahasiswa dengan teknologi membuat ada beragam jalan bagi mereka untuk berkomunikasi," imbuh Yayat.
Pemilihan Duta LAPOR! dari kalangan mahasiswa dinilai sebagai pendekatan yang tepat. Hal ini karena sebagai golongan cendekiawan, keberadaan mahasiswa di tengah masyarakat dapat menjadi penyambung lidah terkait kebijakan pemerintah kepada masyarakat umum, terutama generasi muda.
Terkait kriteria untuk menjadi duta, dijelaskan bahwa pengetahuan tentang substansi LAPOR! dan pelayanan publik adalah hal yang mutlak. Didukung dengan kemampuan komunikasi yang lancar, Duta LAPOR! diharapkan mampu mengajak masyarakat di sekitarnya untuk menggunakan aplikasi LAPOR dengan baik dan benar. “Mereka (Duta LAPOR!) harus tahu substansi LAPOR!. Kepercayaan diri dan komunikasi yang lancar juga menjadi indikator pemilihan, sehingga mereka dapat menyuarakan LAPOR! secara masif ke publik,” ungkap Asisten Deputi Koordinasi Pelaksanaan Kebijakan dan Evaluasi Pelayanan Publik Wilayah I Kementerian PANRB Noviana Andrina, yang juga menjadi juri. (nan/HUMAS MENPANRB)