Terpilihnya Gardian Muhammad dan Monica Amy Nabella dari Universitas Diponegoro sebagai Duta LAPOR!, Semarang, Selasa (11/09)
SEMARANG - Untuk pertama kali, Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (PANRB) memilih dua mahasiswa sebagai Duta LAPOR!. Terpilihnya Duta LAPOR! ini diharapkan menjadi kepanjangan tangan Kementerian PANRB dalam melakukan sosialisasi kegunaan aplikasi LAPOR! kepada masyarakat.
Deputi bidang Pelayanan Publik Kementerian PANRB Diah Natalisa mengatakan, Duta LAPOR! mewakili kaum milenial yang memang tidak asing dengan teknologi. "Duta LAPOR! diharapkan dapat menjadi perpanjangan tangan KemenPANRB, dalam rangka menyosialisasikan pemanfaatan LAPOR!," ujarnya usai acara LAPOR! Goes to Campus, di Universitas Diponegoro, Semarang, Rabu (11/09).
Dua mahasiswa yang terpilih menjadi Duta LAPOR! adalah Gardian Muhammad, mahasiswa jurusan Informasi dan Humas, serta Monica Amy Nabella dari jurusan Ilmu Pemerintahan. Keduanya adalah mahasiswa Universitas Diponegoro.
Menurut Diah, saat ini banyak pengguna aplikasi LAPOR! di rentang usia 19 hingga 35 tahun. Terpilihnya dua orang sebagai Duta LAPOR! di Semarang, diharapkan bisa memperluas penggunaan LAPOR! di kalangan remaja. Terlebih, kaum milenial cukup akrab dengan kemajuan teknologi.
Kedekatan antara kaum milenial dengan teknologi ini, dimanfaatkan pemerintah untuk meningkatkan pelayanan publik yang lebih optimal. Pengguna media sosial yang cukup tinggi, juga menjadi kesempatan bagi pemerintah untuk lebih tanggap terhadap keluhan dan aspirasi masyarakat. "Kelompok Duta LAPOR! ini juga aktif menggunakan media sosial yang diharapkan bisa lebih efektif," imbuh Diah.
Sementara itu, Gardian, Duta LAPOR! terpilih, sudah mengetahui adanya kanal LAPOR! sejak duduk di bangku SMA. Ia mengakui, pelayanan publik di Indonesia masih belum optimal. Karena itu, dibutuhkan gerak cepat untuk menindaklanjuti semua keluhan masyarakat mengenai pelayanan publik.
Hal pertama yang akan dilakukan Gardian semenjak terpilih menjadi Duta LAPOR! adalah menyebarluaskan informasi mengenai kegunaan dan pentingnya aplikasi LAPOR!. "Hal konkrit pertama yg akan dilakukan kita akan mengkampanyekan melalui platform media sosial Instagram dan YouTube," ungkap Gardian.
Optimalisasi penggunaan media sosial sebagai sarana sosialisasi LAPOR! dipercaya ampuh untuk merangkul generasi milenial. Apalagi, LAPOR! adalah kanal pengaduan yang berbasis media sosial. "Tentu saja, dengan LAPOR!, interaksi dapat terjalin antara pemerintah dan masyarakat," harapnya.
Senada dengan Gardian, Monica yg juga terpilih menjadi Duta LAPOR!, akan langsung menyosialisasikan kanal pengaduan ini kepada masyarakat. Namun, ia tidak hanya fokus terhadap penggunaan media sosial.
Monica menjelaskan, akan menjelaskan tentang penggunaan LAPOR! dengan cara terjun langsung ke masyarakat. "Tugas saya ini menyosialisasikan secara langsung program LAPOR! agar aduan masyarakat dapat langsung ditangani," ungkap Monica.
Mereka berdua menjadi Duta LAPOR! dari Semarang setelah terpilih dari 15 peserta. Pada tahap akhir, ada enam orang grand finalis. Juri yang memilih serta menilai kemampuan mereka adalah Asisten Deputi Koordinasi Pelaksana Kebijakan dan Evaluasi Pelayanan Publik Wilayah III Damayani Tyastiani, Kepala Baguan Komunikasi Publik Kementerian Ristek Dikti Yayat Hendayana, serta Asisten Ombudsman RI bidang Pencegahan, Bellinda W. Dewanty.
Setelah dari Semarang, LAPOR! Goes to Campus akan menyambangi Universitas Lambung Mangkurat Banjarmasin dan Universitas Sriwijaya Palembang. Di kedua universitas itu juga akan dipilih sepasang Duta LAPOR! yang bertugas menyebarluaskan penggunaan LAPOR! (don/HUMAS MENPANRB)