BENGKULU - Memanfaatkan waktu sekitar satu jam sebelum terbang kembali ke Jakarta, Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (PANRB) Yuddy Chrisnandi menyambangi Mapolda Bengkulu dan RSUD M. Yunus.
Saat di Mapolda, Yuddy didampingi Wakil Gubernur dan Kapolda M. Gufron berkeliling ke lingkungan Mapolda. Di ruang Kapolda, Menteri menanyakan beberapa masalah yang sering ditangani Polda Bengkulu. Terungkap, ada kasus yang agak unik di daerah tersebut, antara lain perzinaan terhadap anak sendiri. "Saat ditanya mereka bilang karena sudah membiayai sejak kecil, masak diambil orang," kata Gufron.
Menanggapi hal itu, Yuddy mengatakan perlunya mengefektifkan pendekatan keagamaan dan sosiologis. "Harus lebih ditingkatkan pemahaman masyarakat tentang hal itu," ujarnya. Hal lain yang mendapat perhatian Yuddy masalah penertiban perijinan, terutama sawit.
Dari Polda, Yuddy bergeser ke RSUD M. Yunus. Menteri cukup tertegun dengan kondisi bangunan rumah sakit yang kurang bersih dan banyak plafon yang rusak. "Rumah sakit harus bersih, dan bangunan yang rusak harus cepat direhabilitasi. Jangan dibiarkan terbengkalai," ujarnya.
Bahkan Yuddy wanti-wanti kepada Wagub untuk lebih tegas, dan kalau Direktur RSUD nya memang kurang kompeten dicari gantinya. Tetapi untuk mengganti harus melalui mekanisme yang benar, seperti diatur dalam Undang-Undang No. 5/2014 tentang Aparatur Sipil Negara (ASN). "Harus dicari yang terbaik, yang punya vidi dan misi kuat," imbuh Menteri.
Seperti dalam kunjungan ke setiap rumah sakit, Menteri selalu menyapa pengunjung rumah sakit. "Pengunjung rumah sakit tidak hanya orang sakit, tetapi juga keluarganya. Jadi kebersihannya harus dipelihara," imbuh Yuddy. (ags/HUMAS MENPANRB)