Para atlet melakukan registrasi Seleksi Kompetensi Dasar (SKD) di GOR POPKI Cibubur, Rabu (31/10).
JAKARTA - Jalur formasi khusus Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) yang disediakan pemerintah, menjadi motivasi tersendiri bagi para atlet berprestasi. Dengan dibukanya peluang menjadi Aparatur Sipil Negara (ASN), para atlet merasa memiliki kesempatan untuk menjadi abdi negara serta dipandang dapat memiliki karir yang pasti.
“Adanya kesempatan menjadi ASN, menjadi motivasi tersendiri bagi para atlet. Selain itu apa yang sudah kami lakukan untuk bangsa dapat semakin dihargai,” ujar salah seorang atlet Asian Para Games 2018 Leani Ratri Oktila, saat pelaksanaan tes Seleksi Kompetensi Dasar (SKD) formasi atlet berprestasi, di GOR POPKI Cibubur, Rabu (31/10).
Atlet cabang Para Badminton tersebut menyebut bahwa menjadi seorang ASN merupakan sebuah jaminan bagi masa depannya. Karena memang menurutnya selama ini atlet olahraga dianggap tidak memiliki masa depan yang cerah, oleh sebab itu dengan dibukanya formasi CPNS bagi atlet berprestasi dapat menjadi semangat dan mematahkan anggapan tersebut.
Wanita yang berhasil memperoleh dua medali emas dan satu medali perak itu pun berharap agar kesempatan para atlet berprestasi menjadi seorang ASN dapat diberikan setiap tahunnya. Oleh sebab itu dirinya berpesan kepada para atlet olahraga yang belum mendapat kesempatan menjadi CPNS, untuk tetap semangat dan berprestasi di cabang olahraga masing-masing.
Sementara itu, Srunita Sari Sukatendel menyatakan rasa senang dan bangganya kepada pemerintah yang telah memberi kesempatan baginya dan para atlet berprestasi lainnya untuk berkarir menjadi seorang ASN. Menurutnya dengan diberikannya jalan untuk menjadi seorang ASN, perjuangan atlet dirasa tidak sia-sia.
Wanita yang meraih medali emas di cabang karate dalam kejuaran Sea Games tahun lalu tersebut menyebutkan, bahwa formasi yang disediakan untuk para atlet merupakan sebuah reward. Oleh karena itu para atlet diharapkan dapat termotivasi untuk dapat mengharumkan nama bangsa dan negara.
“Sekarang kan sudah kelihatan reward dari pemerintah, dan ini dapat menjadi sebuah motivasi bagi para atlet untuk berjuang lebih keras lagi untuk membawa nama harum Indonesia,” ucapnya.
Selain itu Herni Miji Astuti, orang tua dari Gayuh Satrio, pecatur yang menyandang disabilitas mengatakan, dengan dibukanya CPNS dari jalur atlet memberi kesempatan bagi putranya untuk meraih masa depan. Diceritakan bahwa dengan keterbatasan yang dimiliki putranya, bukan perkara mudah untuk memperoleh pekerjaan yang tepat bagi dirinya.
“Saya sebagai orang tua mengucapkan terimakasih kepada pemerintah yang sudah memberi fasilitas luar biasa. Dengan begitu saya juga lega untuk melepasanya karena sudah terjamin masa depannya,” ujarnya.
Lebih lanjut dikatakan dengan kesempatan menjadi seorang ASN, putranya dapat berkarir seperti orang normal lainnya. Ia pun berharap bentuk perhatian pemerintah tidak berhenti pada anaknya saja, namun dapat juga dilakukan pada atlet atlet penyandang disabilitas lainnya, sehingga peluang mereka sama besar untuk menjadi seorang abdi negara. Gayuh Satrio merupakan atlet catur penyandang disabilitas yang berhasil memperoleh 3 medali emas dan 1 medali perak dalam ajang Asian Para Games 2018 lalu. (byu/HUMAS MENPANRB)