Wawancara Calon Pejabat Tinggi Madya dan Pratama Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (PANRB) di Kantor Kementerian PANRB, Senin (15/07).
JAKARTA - Wawancara Calon Pejabat Tinggi Madya dan Pratama Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (PANRB) bertujuan untuk menggali potensi dan kompetensi peserta sehingga kesesuaian peserta dan jabatan yang dilamar dapat dinilai secara obyektif. Kualifikasi yang dicari tak jauh dari kecakapan dalam hal manajerial, teknis, dan sosial budaya.
Haryomo Dwi Putranto selaku Panitia Seleksi Nasional Seleksi Terbuka Calon Pejabat Pimpinan Tinggi Madya dan Pratama menjelaskan bahwa terdapat tiga kompetensi yang harus dimiliki calon JPT baik Madya atau Pratama. Kompetensi pertama adalah kemampuan manajerial yang harus dikuasai oleh peserta.
Sedangkan untuk kompetensi teknis, tidak wajib dikuasai namun peserta tetap harus bisa mengetahui tugas dan fungsi unit kerja yang akan ia pimpin. “Untuk sosial budaya harus memiliki integritas tinggi supaya dalam menjalankan tugas nanti bebas dari korupsi, nepotisme, dan lain-lain,” papar Haryomo usai melakukan wawancara tahap kedua, di Kantor Kementerian PANRB, Senin (15/07).
Haryomo yang juga Deputi bidang Pembinaan Manajemen Kepegawaian Badan Kepegawaian Negara (BKN) mengatakan bahwa wawancara bertujuan menggali potensi dan kompetensi yang dimiliki peserta serta apa yang harus dilakukan dalam jangka waktu panjang dan pendek. Panita berharap dengan diselenggarakannya wawancara bisa menggali apa yang menjadi visi dan misi serta kemampuan peserta apabila menduduki jabatan tertentu.
Dalam kesempatan itu, salah seorang peserta Rezal Akbar Nasrun menyatakan bahwa wawancara dianggap cukup efektif, bukan hanya menyasar potensi dan kemampuan, namun juga inovasi. “Ada dinamika dan ada interaksi komunikasi yang sangat aktif dalam rangka menggali apa inovasi yang bersangkutan,” ujar Rezal, peserta dari Kementerian Luar Negeri yang melamar untuk jabatan Kepala Biro Hukum, Komunikasi, dan Informasi Publik.
Lebih lanjut, Rezal juga menilai bahwa proses wawancara cukup ideal karena diselenggarakan secara menyeluruh sehingga mampu menguji kemampuan peserta. “Wawancara sangat komplit, dinamis, betul-betul sangat menguji kemampuan dan kapasitas peserta, jadi sangat ideal,” tutup Rezal.
Wawancara ini adalah tahapan terakhir seleksi terbuka. Nama-nama pejabat tinggi madya dan pratama yang dinyatakan lolos akan diumumkan melalui laman resmi menpan.go.id. Seleksi ini merupakan amanah UU No. 5/2014 tentang ASN, dimana setiap kementerian/lembaga dalam mengisi JPT Madya dan Pratama harus dilakukan secara terbuka. Artinya seluruh proses dan hasil seleksi dipublikasikan melalui media. Selain itu, semua pihak dari berbagai kalangan yang memenuhi syarat jabatan yang dilamar dapat mengikuti seleksi ini. (clr/HUMAS MENPANRB)