Menteri PANRB Syafruddin saat menghadiri acara Pekan Kerja Nyata Revolusi Mental (PKNRM) di Banjarbaru, Kalimantan Selatan, Kamis (19/09).
BANJARBARU - Bergulirnya Gerakan Revolusi Mental sejak lima tahun terakhir, dinilai sebagai konsep untuk menghadapi berbagai tantangan bangsa. Tantangan bangsa yang dimaksud adalah terorisme, bahaya narkotika, permasalahan gizi anak, stunting, angka kematian ibu dan anak, serta lain sebagainya.
Hal tersebut disampaikan Menteri Dalam Negeri Tjahjo Kumolo, saat membuka Pekan Kerja Nyata Revolusi Mental (PKNRM) di Banjarbaru, Kalimantan Selatan, Kamis (19/09). "Revolusi mental adalah kunci dalam menghadapi tantangan bangsa dan ini harus dimulai dari diri kita sendiri,” ungkap Tjahjo, yang mewakili Menteri Koordinator bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Puan Maharani.
Revolusi Mental terus berproses untuk menorehkan capaian yang positif pada perubahan cara pikir, cara kerja yang membawa perubahan, juga pada cara hidup berbangsa. Di sisi lain, menghadapi tantangan bangsa juga membutuhkan empat pilar kebangsaan. Empat pilar yang dimaksud adalah Pancasila, UUD 1945, Bhinneka Tunggal Ika, dan NKRI.
Dengan empat pilar dan gerakan Revolusi Mental, bangsa ini harus berfokus pada persatuan dan kesatuan yang menghadirkan kesejahteraan dan pemerataan pembangunan bagi seluruh bangsa Indonesia. "Itu adalah prinsip kehidupan berbangsa dan bernegara, justru 74 tahun kita merdeka tantangan-tantangan yang dihadapi oleh bangsa ini seharusnya sudah tidak mempermasalahkan," imbuh Tjahjo dalam acara yang juga dihadiri oleh Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (PANRB) Syafruddin tersebut.
Kementerian PANRB juga ikut memberikan jejak nyata keberhasilan Revolusi Mental. Bersama LAN, BKN, KASN, dan Ombudsman, Kementerian PANRB membuka stan pameran. Pada stan itu, masyarakat bisa mengetahui hasil reformasi birokrasi di lingkup pemerintahan.
Salah satu yang bisa dilakukan masyarakat pada stan Kementerian PANRB adalah simulasi Computer Assisted Test (CAT). Sistem ini sudah digunakan dalam rekrutmen Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) sejak 2014. Dengan CAT, peserta bisa mengetahui nilainya secara langsung. Praktik ini jelas menekan angka kecurangan dan calo CPNS.
Di Bumi Lambung Mangkurat ini, masyarakat juga bisa kesuksesan inovasi pelayanan publik yang memudahkan semua urusan warga. Sedikitnya, ada 20 inovasi dari berbagai instansi pemerintah yang dipamerkan dalam ajang ini. Inovasi pelayanan publik tersebut merupakan hasil dari Kompetisi Inovasi Pelayanan Publik (KIPP) yang rutin digelar Kementerian PANRB setiap tahun.
Dalam acara pembukaan itu, Menteri Syafruddin bersama Gubernur Kalimantan Selatan Sahbirin Noor mendampingi Mendagri Tjahjo Kumolo memberikan penghargaan atas capaian kinerja program Gerakan Indonesia Bersatu dan Gerakan Revolusi Mental 2019 kepada Provinsi Bali, Provinsi Kepulauan Riau, Provinsi Sulawesi Tengah, Kabupaten Kapuas, Kabupaten Seluma, Kabupaten Ogan Ilir, serta simbolisasi pemberian e-KTP, Kartu Identitas Anak, dan akta kelahiran. Mereka yang hadir dalam pembukaan ini adalah Sekretaris Jenderal Kemendagri Hadi Prabowo, Deputi bidang Koordinasi Kebudayaan Kemenko PMK I Nyoman Shuida, Deputi bidang Pelayanan Publik Kementerian PANRB Diah Natalisa, Wali Kota Banjarbaru Nadjmi Adhani, serta para undangan. (don/HUMAS MENPANRB)