JAKARTA – Penderita penyakit darah tinggi seringkali tidak sadar jika mereka mengidap hipertensi karena tidak adanya gejala yang ditunjukkan. Ketika muncul gejala, kondisi penyakit darah tinggi sering ditemukan dalam kondisi yang parah. Di Puskesmas Bungah, Kabupaten Gresik, hipertensi merupakan salah satu dari lima penyakit terbanyak yang ditangani.
Melihat kondisi tersebut, Puskemas Bungah bekerja sama dengan petugas parkir dan karcis di Pasar Legi untuk melakukan pencarian kasus darah tinggi untuk deteksi dini. Dinamakan Gerebek Pasar Legi, pasar yang beroperasi sebulan sekali menjadi tempat kumpul masyarakat sehingga pencarian masyarakat yang mengidap hipertensi bisa dilakukan secara lebih luas. Petugas parkir dan karcis dipilih karena mereka adalah yang paling awal berinteraksi dengan pengunjung Pasar Legi.
“Gerebek Pasar Legi bukan singkatan, tapi adalah kata yang memberikan semangat untuk bisa dilakukan bersama-sama dengan merangkul orang banyak untuk mengetahui berapa banyak masalah penyakit hipertensi di Kabupaten Gresik,” terang Bupati Gresik Sambari Halim saat presentasi dan wawancara Kompetisi Inovasi Pelayanan Publik di Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (PANRB).
Bupati Gresik Sambari Halim saat presentasi dan wawancara Kompetisi Inovasi Pelayanan Publik di Kementerian PANRB
Sebelum turun langsung ke lapangan untuk mencari penderita hipertensi, petugas parkir dan karcis sebagai relawan diberikan wawasan serta pemahaman mengenai penyakit hipertensi, mulai dari gejala hingga faktor risiko pengidap hipertensi. Saat turun ke lapangan, mereka berinteraksi dengan pengunjung Pasar Legi sambal mencari informasi mengenai ada atau tidaknya gejala awal hipertensi pada pengujung.
Jika ditemukan pengunjung dengan gejala hipertensi, mereka akan memberikan kupon agar pengujung tersebut dapat berkonsultasi dan pemeriksaan gratis ke tenda kesehatan yang didirikan oleh Puskesmas Bungah. "Layanan jemput bola ini akan mempercepat pengidap untuk mendeteksi secara dini dan cepat untuk mendapatkan pengobatan yang sesuai," ungkap Sambari.
Adanya kegiatan pencarian pengidap untuk deteksi ini juga membangun kesadaran masyarakat serta mempromosikan pentingnya deteksi dini penyakit darah tinggi. Kesadaran ini membuat masyarakat semakin paham akan gejala-gejala yang mungkin ditimbulkan sehingga segera dapat diobati. Hal ini tentunya akan meningkatkan kualitas hidup masyarakat di Kabupaten Gresik.
Selain pemahaman yang didapat, respon masyarakat terhadap adanya Gerebek Pasar Legi ini pun disambut positif. “Responnya sangat luar biasa. Karena masyarakat sudah mengenal yang bersangkutan (petugas parkir dan karcis) sehingga ada kepercayaan. Apa yang disosialisasikan langsung diterima sehingga cepat ditindaklanjuti,” ujar bupati yang sudah memimpin Gresik selama 8 tahun ini.
Sebelum adanya Gerebek Pasar Legi, pelayanan kesehatan bagi pengidap darah tinggi hanya dilaksanakan di fasilitas kesehatan saja. Hal ini menyebabkan masyarakat yang berasal jauh dari fasilitas kesehatan tidak berobat rutin. Pasar bulanan ini mengumpulkan masyarakat Gresik dari berbagai wilayah sehingga pendeteksian dini terhadap pengidap hipertensi bisa lebih menyeluruh dan tidak terjadi lagi keterlambatan deteksi dini yang berujung pada kondisi hipertensi yang semakin parah.
Sejak dilaksanakan pada Maret 2018, program Gerebek Pasar Legi terbukti dapat meningkatkan pendeteksian penderita hipertensi. Pada tahun 2017, pengidap hipertensi yang terdeteksi mencapai 2.844 jiwa, meningkat hingga mencapai 3.128 jiwa pada akhir 2018.
Dengan adanya inovasi ini, masyarakat terlibat secara aktif untuk dapat meningkatkan derajat kesehatan melalui kegiatan promotif dan preventif dalam deteksi dini penyakit darah tinggi. Melalui deteksi dini, komplikasi penyakit hipertensi dapat dicegah secara langsung, terutama bagi mereka yang mengidap dalam usia produktif.
Untuk meningkatkan hasil deteksi dini, Geledek Pasar Legi juga berencana untuk menambah mitra dari golongan pegadang di Pasar Legi untuk menjangkau lebih banyak pengunjung. Selain itu, dengan kemudahan untuk mereplikasi program ini, Pemerintah Kabupaten Gresik berencana untuk memperluas cakupan program serupa di wilayah lain. “Ini kan baru contoh di 1 puskesmas, kita (Kab. Gresik) punya 32 puskemas. Nanti kita keluarkan SK, perintah langsung dari Pemkab, Bupati yang memerintahkan,” pungkas Sambari. (ald/HUMAS MENPANRB)