Pin It

20200516 Gotong Royong Lawan Covid 19 1

Konferensi Pers yang digelar Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) bersama Ketua Umum OASE KIM Erni Tjahjo Kumolo dan pendiri sekaligus CEO Kitabisa.com Alfatih Timur, di Jakarta, Jumat (15/05).

 

JAKARTA – Perang melawan Covid-19 belum usai. Pemerintah tidak bisa bekerja sendiri tanpa adanya bantuan, dukungan, serta gotong royong dari seluruh elemen masyarakat.

“(Gotong royong) itu bisa dimulai dari keluarga kita masing-masing. Menjalankan protokol kesehatan seperti menggunakan masker saat keluar rumah, jaga jarak, dan tidak mudik, juga merupakan bentuk partisipasi kita sebagai masyarakat melawan Covid-19 ini,” ujar Ketua Umum Organisasi Aksi Solidaritas Era Kabinet Indonesia Maju (OASE-KIM) Erni Tjahjo Kumolo dalam konferensi pers bertema “Gotong Royong Masyarakat Sebagai Solusi Hadapi Pandemi Bersama” yang digelar oleh Tim Komunikasi Publikasi Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), di Jakarta, Jumat (15/05).

Dalam hal partisipasi publik melawan Covid-19, Kitabisa.com menjadi saksinya. Menjadi salah satu platform penggalangan dana dan donasi secara online terbesar di Indonesia, Kitabisa.com menyaksikan betapa besarnya donasi yang masuk. Hal ini menjadi bukti nyata bahwa gotong royong membantu sesama masih menjadi budaya dalam jiwa bangsa ini.

 

20200516 Gotong Royong Lawan Covid 19 2

 

“Kami menjadi saksi di dua bulan terakhir, walaupun banyak berita sedih, tapi kepedulian, solidaritas, dan gotong royong masyarakat kita ini nyata,” ungkap pendiri sekaligus CEO Kitabisa.com Alfatih Timur. Ia menjabarkan, sejak Covid-19 merebak, terdapat jutaan donatur yang berpartisipasi dalam penggalangan dana, dan donasi yang terkumpul telah mencapai lebih dari Rp130 M. Keberhasilan penggalangan dana tersebut tidak terlepas dari peran berbagai komunitas, publik figur, dan juga influencer yang ada di Indonesia.

Diakuinya, solidaritas antar-masyakarat melalui kelompok-kelompok kecil untuk menyelesaikan permasalahan yang ada di sekitar masyarakat, telah menarik perhatiannya. Seperti penggalangan dana yang dihimpun oleh komunitas pecinta musik K-Pop. Penggalangan dana yang mereka buat di Kitabisa.com, disebar melalui akun media sosial, dan terhimpun dana ratusan juta untuk membeli alat pelindung diri (APD) bagi tenaga medis.

Berbeda dengan kelompok mahasiswa. Penggalangan dana yang mereka jalankan bertujuan untuk membantu memenuhi kebutuhan rekan sejawatnya yang berada di perantauan dan tidak bisa pulang kampung. Penggalangan dana ini sebagai bentuk solidaritas antar-mahasiswa untuk menjaga rekannya tetap berada di perantauan guna memutus penyebaran Covid-19.

Selain itu, aksi penggalangan dana dari selebgram Rachel Vennya yang diunggah melalui akun Instagram-nya telah mengumpulkan donasi hingga Rp1,2 M. Aksi penggalangan dana serupa juga kemudian dilakukan oleh beberapa artis dan publik figur lainnya. Salah satu donatur yang ikut berpartisipasi dalam penggalangan dana tersebut adalah Rifdah Rahmah.

 

20200516 Gotong Royong Lawan Covid 19 3

 

Gadis yang masih duduk di bangku kelas 6 SD ini diketahui mendonasikan uang jajan didapatnya dari sang nenek. Ia mengaku melihat penggalangan dana Rachel Vennya, dan tergerak untuk menyumbangkan sejumlah uang yang dimilikinya. “Banyak tenaga medis yang butuh APD, butuh dana, dan apa yang bisa kita bantu selama di rumah aja. Karena aku masih SD, jadi aku coba donasi seadanya. Semoga mereka (tenaga medis) sehat-sehat. Terima kasih pengorbanannya,” tuturnya sambil menahan tangis dalam video yang diperlihatkan oleh Kitabisa.com dalam konferensi pers tersebut.

Hal ini menunjukkan bahwa gotong royong untuk melawan Covid-19 ini bisa dilakukan oleh siapa saja, terlepas dari apapun latar belakang dan pekerjaannya. Diperlukan kesadaran dan ketulusan hati untuk membantu mereka yang membutuhkan akibat Covid-19.

Ditambahkan Alfatih, membantu sesama tidaklah harus secara daring. Memastikan tetangga di lingkungan sekitar tempat tinggal tidak kelaparan dan bisa makan dengan baik, juga penting dilakukan. “Mumpung ini Bulan Ramadan dan memasuki 10 hari terakhir, ini saatnya kita tingkatkan kepedulian. Mari lihat di sekeliling kita,” imbuhnya. (nan/HUMAS MENPANRB)