Deputi Bidang SDM Aparatur Kementerian PANRB Setiawan Wangsaatmaja dalam konsultasi publik mengenai penyusunan Grand Design Pembangunan ASN 2020-2024 di Jakarta, Selasa, (30/10).
JAKARTA – Dalam menghadapi era industri 4.0, human capital menjadi bagian terpenting. Untuk itu, Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (PANRB) menyusun Grand Design Pembangunan Smart ASN dalam membangun daya saing ASN.
"Human Capital Indonesia masih dibawah negara-negara ASEAN lainnya, kita harus mampu mengejar. Grand Design ini dirancang untuk mengejar ketertinggalan Human Capital Indonesia,” jelas Deputi Bidang SDM Aparatur Kementerian PANRB Setiawan Wangsaatmaja dalam konsultasi publik mengenai penyusunan Grand Design Pembangunan ASN 2020-2024 di Jakarta, Selasa, (30/10).
Selain itu, dijelaskan bahwa terdapat dua indikator dalam membangun daya saing ASN yakni indeks profesionalitas dan indeks merit. “Saat ini pemerintah sedang mengukur seluruh indeks capaian dari 4,3 juta ASN di seluruh Indonesia, dan indeks merit untuk mengukur organisasinya,” ujarnya.
Lanjutnya dikatakan, profil ASN di masa depan harus memiliki empat dimensi, antara lain dimensi berpikir, dimensi komunikasi, dimensi mengelola diri, serta dimensi partisipasi dan kontribusi. ASN juga dituntut harus memiliki kemampuan dalam teknologi informasi, kemampuan dalam berbahasa Indonesia yang benar, dan mampu berbahasa asing. "Jika ASN ingin bertahan di masa depan, skill ini harus dimiliki oleh ASN," tambahnya.
Kementerian PANRB tengah menyusun Grand Design Pembangunan ASN 2020-2024. Hal itu diperlukan untuk memberi arah rencana strategis pembangunan ASN pada RPJMN 2020-2024. Penyusunan Grand Design tersebut mengacu pada kebutuhan strategis pembangunan sebagaimana diarahkan secara umum pada UU Nomor 17 Tahun 2007 tentang RPJP Nasional 2005-2025. (ndy/HUMAS MENPANRB)