Pin It

IMG 1290

JAKARTA – Hari pertama masuk kerja sebagai Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (PANRB), Asman Abnur masih menumpang mobil pribadinya. Tiba di kantor barunya tepat pukul 08.30 WIB, karena masih harus menyelesaikan urusan di kantor lamanya, yakni DPR RI, sebagai Wakil Ketua Komisi IX yang antara lain membidangi kesehatan dan ketenagakerjaan.

Sebelum memasuki ruang kerjanya, pria kelahiran Padang Pariaman tanggal 2 Februari 1961 sudah ditunggu oleh sejumlah awak media. Dengan ramah Asman ini menyambut serta menjawab segala pertanyaan yang dilontarkan para teman wartawan. “Tadi saya ke DPR dulu, ada pekerjaan yang harus diselesaikan. Makanya sedikit terlambat,” ucapnya kepada para awak media, Kamis (28/7).

Dikatakan Asman, pada hari pertama ini mengaku masih menyusun rencana dalam memimpin Kementerian PANRB.  Lebih lanjut ia menambahkan jika Ketua PAN Zulkifli Hasan pun berpesan agar dirinya bekerja dengan baik sesuai dengan amanat yang telah diberikan oleh Presiden Joko Widodo.

Seperti disampaikan sebelumnya, Asman menegaskan kembali bahwa dirinya akan fokus terhadap implementasi e – budgeting di setiap instansi pemerintah, baik Kementerian / Lembaga maupun pemda. Menurutnya, selama ini penerapan e – budgeting masih belum terstandard, dan daerah masih berjalan masing – masing. “Saya akan bekerja dengan sungguh-sungguh serta fokus kepada implementasi e – budgeting,” ucapnya.

Mantan Wakil Walikota Batam masa jabatan 2001 – 2004 ini, penerapan e – budgeting dapat menghindari kebocoran karena dapat diakses oleh masyarakat dan terkoneksi satu dengan yang lain. Daerah yang sudah menerapkan e –budgeting adalah Kota Bandung dan Surabaya. Kedua Kota besar tersebut diharapkan dapat menjadi contoh daerah lain dalam mengimplementasikan e – budgeting. “Jika semua menerapkan e – budgeting dapat mempermudah auditor seperti BPK dalam menjalankan tugasnya, tidak perlu lagi mencari tumpukan tugas,” katanya.

 

Perubahan mindset

Selain penerapan e-budgeting, Menteri PANRB Asman Abnur juga akan fokus pada upaya melakukan perubahan mindset Aparatur Sipil Negara (ASN). “Pandangan negatif publik terhadap ASN selama ini perlahan-lahan harus diubah.  ASN harus bisa bekerja lebih profesional,” ujarnya.

Pada masa pemerintahan Presiden Joko Widodo ini, konsep revolusi mental menjadi sasaran mendasar untuk memperbaiki karakter bangsa. Dengan revolusi mental diharapkan mindset ASN dapat diperbaiki sehingga kinerja dapat lebih produktif.  Untuk itu ASN penting untuk memegang tiga nilai revolusi mental yakni integritas, kerja keras, dan gotong royong.

Asman menaruh perhatian besar pada pelayanan publik terutama dalam pelayanan perizinan agar lebih dipercepat. “Yang tadinya bertele-tele, harus lebih cepat. Ini juga jadi fokus kita,” ujarnya kepada wartawan usai Sertijab di Jakarta, Rabu (27/07).

Pria kelahiran Padang Pariaman ini menyadari bahwa pekerjaannya cukup banyak. Namun ia optimis semua pekerjaan dapat dikerjakan dengan baik. “Kita selesaikan dulu satu-satu, baru bicara yang lain-lain. Kalau terlalu banyak rencana yang fokus nanti hilang,” pungkasnya.

Pengalamannya sebagai wakil walikota dan anggota dewan membantunya beradaptasi karena telah mengenal birokrasi. Dirinya optimis dalam waktu singkat dapat menyesuaikan diri dengan lingkungan Kementerian PANRB. “Saya sudah biasa dengan kementerian, tiga periode di DPR, kemudian pernah juga di birokrasi, mudah-mudahan saya tidak terlalu lama beradaptasi di sini,” imbuhnya.

Setelah berbincang dengan jurnalis,  didampingi Kepala Biro SDM T. Edy Syahputra, Menteri bergegas menuju ruang kerjanya untuk segera menjalankan tugas barunya. Asman tak lupa menyapa setiap pegawai yang tengah beraktifitas. (byu/rr/ HUMAS MENPANRB)