JAKARTA – Chairman Indonesia Bureaucracy and Service Watch, Nova Andika, menilai wajar jika dua survey kepuasan publik yang digelar menandai setahun kinerja pemerintahan mengunggulkan kinerja lima menteri, di antaranya menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (PANRB), Yuddy Chrisnandi. “Itu artinya survey yang digelar tersebut datanya valid,” kata Nova dalam sebuah bincang-bincang dengan wartawan di Jakarta, Jumat (6/11).
Dalam rilis hasil survey dua riset terpisah yang masing-masing digelar Lembaga Klimatologi Politik (LKP) dan Lembaga Survei Jakarta (LSJ), memang terdapat kesamaan data. Kesamaan data itu meliputi adanya lima menteri yang dinilai memiliki kinerja yang sangat baik, yaitu Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti , Menteri Pendidikan dan Budaya Anies Baswedan, Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Sumber Daya Rizal, Menteri Sosial Khofifah Indar Parawansa , dan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara danm Reformasi Birokrasi (PANRB) Yuddy Chrisnandi .
“Bila dua survey terpisah yang dilakukan dua lembaga yang berbeda tanpa adanya hubungan di antara mereka, itu menunjukkan betapa validnya data tersebut,” kata Nova.
Menurut Nova, perbedaan angka persentase nilai hanyalah variasi yang tentu terkait erat dengan pertanyaan dan metodologi yang digunakan surveyor. Perbedaan hasil survey mengenai kelima menteri yang tergolong unggul dan berkinerja baik tersebut hanyalah pada angka persentase.
Pada survey yang dilakukan LSJ, skor Menteri Susi Pudjiastuti 64,3%, Menteri Anies Baswedan 42,5%, Menko Rizal Ramli 40,1%, Menteri Khofifah 39,6%, dan Menteri Yuddy Chrisnandi 36,9%. Sedangkan pada survey yang digelar LKP, Menteri Susi mendapatkan skor 65,9%, Menteri Anies Baswedan 39,8%, Menteri Khofifah 38,1%, Menko Rizal 37,9% dan Menteri Yuddy 34,2%.
“Yang menarik, posisi lima terbaik di dua survey tersebut orangnya sama,” kata Nova. Nova juga yakin tak ada hubungan di antara kedua survey, karena ada hal pokok di antara kedua hasil survey yang berbeda. Ia menunjuk, bila hasil survey kepuasan yang digelar LKP menunjukkan kepuasan masyarakat akan kinerja pemerintahan meningkat signifikan, hasil survey LSJ justru sebaliknya. “Hasil LSJ kan menegaskan bahwa secara umum ada kecenderungan penurunan tingkat kepuasan publik, meski lembag survey itu mengatakan bahwa tren penurunan itu tidak mengganggu kinerja lima menteri tersebut.”
Yang menurut Nova paling menarik, kedua hasil survey menunjuk sisi menonjol dari Menteri PANRB Yuddy Chrisnandi. Pada suirvey LSJ, Yuddy dinilai masyarakat sebagai menteri yang sangat konsisten untuk menerjemahkan Nawacita, selalu mensosialisasikan revolusi mental, blusukan hampir 500 kali dalam satu tahun, dan berani membuat kebijakan yang strategis, produktif sekaligus populis.
Sementara hasil survey LKP menyatakan bahwa kepemimpinan Yuddy di Kementerian pendayagunaan Aparatur Negara dan reformasi Birokrasi (Kementerian PANRB) dinilai memiliki manajerial yang jelas, tegas dan kuat. Dalam hasil survey yang dirilis LKP Selasa (3/11) lalu CEO LKP Usman Rachman memang menyatakan bahwa perbaikan kinerja birokrasi yang dicapai pemerintahan Jokowi-JK tak lepas dari kepemimpinan di Kementerian PANRB.
"Membaiknya kinerja birokrasi pelayanan publik di mata masyarakat tidak lepas dari berbagai program Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi yang dipimpin Menteri PANRB, “ kata CEO LKP Usman Rachman, saat memaparkan hasil riset lembaganya.
Berdasarkan data yang dirilis oleh LKP tersebut, Menteri PANRB Yuddy Chrisnandi , dinilai Usman mampu menginisiasi kebijakan-kebijakan dalam birokrasi dan pelayanan publik. Ia juga meyakini, hasil baik yang diraih kementerian PANRB tersebut karena Yuddy sebagai Menteri PABNRB memiliki program yang jelas, kemampuan pelayanan dan administrasi yang baik, serta mampu melakukan perubahan secara organisasi. [HUMAS MENPANRB]