SURABAYA – Deputi Bidang Pelayanan Publik Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi, Mirawati Sudjono menekankan pentingnya melakukan inovasi pelayanan publik untuk percepatan peningkatan kualitas pelayanan publik guna mendorong pelayanan publik menjadi pelayanan prima. Dalam hal itu, setiap instansi perlu melakukan inovasi dengan melahirkan ide-ide baru maupun mengembangkan inovasi yang telah ada, di satu sisi inovasi pelayanan publik perlu menjadi bahan replikasi dan bahan transfer bukan hanya untuk nasional tetapi juga internasional.
“Kita perlu menyelenggarakan bimbingan teknis keikutsertaan dalam United Nations Public Service Awards 2016, dan harapan saya pada tahun 2016 ini kita bisa meraih juara pertama di setiap kategori, dari 4 (empat) kategori yang diberikan oleh United Nations Public Service Awards”, kata Mirawati Sudjono pada hari pertama pelaksanaan Bimbingan Teknis Keikutsertaan dalam United Nations Public Service Awards 2016 yang dihadiri oleh Sekretaris daerah Provinsi Jawa Timur Achmad Sukardi, Kamis(27/8), .
Dalam Bintek yang diikuti oleh TOP 25 dan TOP 9 Inovasi Pelayanan Publik tahun 2015 di ruang Graha Wicaksana Praja kantor Sekretariat Daerah Provinsi Jawa Timur, Kamis - Jumat (27-28/08), Mira mengatakan bahwa hal ini menjadi momentum penting, karena dapat lebih memperjelas kategori-kategori yang ditentukan oleh UNPSA dan cara penyusunan proposal hingga pada membakar semangat para aparatur negara untuk ikut berperan aktif dalam mendorong pelayanan publik menjadi lebih baik. “Saya ingin memotivasi para peserta Bimbingan Teknis UNPSA ini dengan memperlihatkan beberapa video dari juara-juara pada UNPSA. Jangan mau kalah, bila mereka mampu kenapa kita tidak” imbuhnya.
Dalam bintek ini juga menghadirkan pakar pelayanan publik Budi Chaeruddin, yang menjelaskan mengenai Tata Cara Penyusunan Proposal Inovasi. (ags/HUMAS MENPANRB)