Wapres Jususf Kalla menyerahkan piala penghargaan Top 35 Inovasi Pelayanan Publik kepada Direktur Keuangan Pelindo III U. Saefudin Noer di Jakarta, Kamis (26/05).
Inovasi Pelayanan Prima Bandara
PT. Angkasa Pura I (persero)
Inovasi Pelayanan Prima Bandara I Gusti Ngurah Rai merupakan inovasi yang dilakukan melalui pengoprasian terminal internasional dan terminal domestic dengan konsep pelayanan prima meliputi sarana dan prasarana penunjang keselamatan dan keamanan penerbangan. Pengujian emisi kendaraan oprasional bandara,pengolahan limbah B3 (Bahan Berbahaya dan Beracun),dan penghijauan area di dalam/luar terminal bandara dilaksanakan.
Transformasi Pelabuhan Pontianak
Melalui Pembenahan Terminal Petikemas PT. Pelabuhan Indonesia II (Persero)
Transformasi Pelabuhan Pontianak Melalui Pembenahan Terminal Petikemas merupakan inovasi yang diciptakan PT Pelabuhan Indonesia II (Persero). Manajemen PI2 menerapkan inovasi intensifikasi terminal ipeti kemas meliputi penggunaan lahan pelabuhan, kegiatan container yard (CY), aktivitas bongkar muat peti kemas, dan waktu pelayanan diperbaiki. Diyakini bahwa perluasan lahan pelabuhan bukan keharusan karna daya tamping CY masih memadai. Sebelum inovasi, pelayanan semrawut dan kurang memuaskan, sesudah inovasi, perbaikan layanan diwujudkan walaupun belum signifikan karena masih pada tahap awal transformasi pelabuhan peti kemas.
Gapura Surya Nusantara
Pionir Modernisasi Terminal Penumpang Kapal Laut Nasional
PT. Pelabuhan Indonesia III (Persero)
Gapura Surya Nusantara: Pionir Modernisasi Terminal Penumpang Kapal Laut Nasional adalah inovasi yang diciptakan PT Pelindo III, Jawa Timur. Modernisasi GSN ditujukan untuk meningkatkan pelayanan dengan mengubah citra pelayanan penumpang kapal laut agar setara dengan pelayanan penumpang di bandara. Modernisasi GSN menggunakan strategi sayembara desain pada bulan Juli 2011. Menerapkan tiga konsep yaitu Enviromental concept, Connectivity concept, dan Form concept. Peresmuan terminal baru dilaksanakan pada 2 Oktober 2014. Sebelum inovasi, tampilan pelabuhan kumuh dan semrawut, informasi tidak jelas, ruang check-in dan ruang tunggu kotor, banyak percaloan, dan pelayanan tidak teratur. Setelah inovasi, sarana-prasarana bersih, sehat, aman dan nyaman, tersedia pelayanan bagi lansia, kaum difabel, dan ibu menyusui, dan poliklinik dengan tenaga dokter dan perawat. Terjadi pergerakan orang dan barang yang cepat, terbentuk citra dan reputasi positif, kualitas pelabuhan berkelas dunia sehingga meningkatkan kepuasan pelanggan, mendukung kepariwisataan dan kedatangan kapal pesiar internasional.
(ns/HUMAS MENPANRB)