Pin It

20161006 Polres Malang1

Deputi Pelayanan Publik Diah Natalisa berdialog dengan warga mengenai manfaat Inovasi Panic Button di Polres Malang, Kamis (06/10)

 

MALANG - Terpilihnya sebuah inovasi pelayanan publik menjadi yang terbaik bukan hanya karena kemenangan saja, namun inovasi tersebut memberikan manfaat besar pada masyarakat. Hal itulah yang membuat inovasi Panic Button milik Polres Malang Kota masuk dalam Top 35 Inovasi Pelayanan Publik Tahun 2015.

Demikian pernyataan Deputi Bidang Pelayanan Publik Kementerian PANRB, Diah Natalisa saat meninjau inovasi Panic Button Polres Malang Kota, Malang, Jawa Timur, Kamis (6/10). "Kompetisi ini bukan hanya cari menang, tapi harus benar-benar ada manfaatnya. Terobosan Polres Malang Kota ini sangat penting karena memotivasi Polres lain, sehingga banyak yang meniru bahkan dikembangkan lagi," kata Diah.

Diah berharap inovasi ini tetap eksis, tetap dirasakan manfaatnya oleh masyarakat, dan fitur-fiturnya diperluas dan beragam. "Ini aplikasi yang sederhana sekali, tapi manfaatnya besar," katanya.

Sekretaris Kedeputian Pelayanan Publik Kementerian PANRB Dwiyoga Prabowo menambahkan, Panic Button ini akan menjadi cikal bakal crisis center seperti 911 di Amerika Serikat, sehingga masyarakat tidak perlu bimbang lagi untuk menggunakannya.  "Inovasi ini menjadi leading diantara yang lain. Kami ekspose di web kami bahwa ini yang menang kompetisi inovasi pelayanan publik tahun lalu," ujar Yoga.

Sementara itu, Kapolres Malang Kota AKBP Decky Hendarsono mengatakan, peran serta partisipasi masyarakat sangat diperlukan dalam mengembangkan aplikasi ini. Menurutnya, tanpa masyarakat maka aplikasi ini tidak akan berfungsi dengan baik. "Yang paling penting kepedulian masyarakat, karena  itu kami sosialisasi lewat RT, RW, kecamatan, hingga ke kampus-kampus," ujarnya.

Kapolres berjanji akan terus mengembangkan inovasi yang dibuat ini dan juga akan memotivasi daerah lain. "Ada beberapa daerah yang sudah datang untuk meniru seperti NTT, Banten, dan masih banyak lagi. Kami mempersilakan kalau yang lain juga meniru sehingga masyarakat merasa aman di daerahnya," kata Decky. (ns/HUMAS MENPANRB)